Wednesday, September 17, 2014

Tips Pintar Memilih Asuransi



1. Punya tujuan awal

Orang ngambil asuransi karena dua kemungkinan. Satu, belum punya asuransi sama sekali. Kalau kamu tipe yang ini, pastikan asuransi kamu memberi benefit sebesar-besarnya. Nutup semua-muanya. Karena ini akan jadi asuransi utama kamu. Dua, udah punya asuransi, tapi masih kurang cukup. Kalo kamu tipe nomor dua, pastikan asuransi kamu bisa double claim atau koordinasi manfaat (nutupin selisih dari asuransi pertama).

2. Produk

Cari yang memberi manfaat (benefit) sebesar-besarnya. Manfaat adalah jumlah uang yang akan diberikan jika terjadi apa-apa dengan kamu. Jadi, jangan malas membandingkan benefit tiap asuransi yang kamu survey. Liat contohnya di postingan ini. Pake tabelnya untuk bantu kamu. Prinsipnya, kamu harus bisa dapet manfaat sebesar-besarnya dari setiap rupiah yang kamu bayar.

Pakai asuransi tradisional. Yang gak ada unsur nabung/investasi-nya. Hindari unit link. Preminya muahaal! Dengan jumlah uang yang sama, kamu bisa dapet asuransi untuk sekeluarga (3 orang) baik jiwa maupun kesehatan. Masih sendiri? Ya buat liburan aja :)

Untuk asuransi jiwa, pilih yang berjangka waktu 5, 10, atau 15 tahun. Itu jaaauh lebih terjangkau daripada asuransi whole-life yang seumur hidup (sampe usia 99 tahun).

Waspada iming-iming bonus. Diskon premi, atau bahkan premi kembali. Biasanya yang model-model gini preminya justru mahal dan benefitnya kecil. Baca postingan ini deh untuk tau hal-hal kayak gitu.

Cari harga yang pas di kantong. Kalo asuransi inceran kamu gak masuk budget, cari alternatif lain. Pasti ada, kok. Inget: jangan pernah paksakan kemampuan kamu.

3. Service

Agen asuransi adalah orang pertama yang bisa kamu pegang kalau terjadi apa-apa. Orang ini yang nanganin kamu dari awal, mulai dari memberi ilustrasi sampai nge-handle klaim kamu. Informatif. Knowledgable terhadap produknya, perusahaannya, dan asuransi pada umumnya. Tanya sebanyak-banyaknya. Tanya setiap item manfaat yang ada. Tanya prosedurnya. Tanya syarat-syarat dan pengecualiannya. Harus bawel! Jangan gak enakan! Inget: kamu mau ngeluarin duit jutaan! Sukur-sukur kamu nemu yang financial planner certificate dan tulus membantu kamu meraih manfaat sebesar-besarnya dengan biaya sekecil-kecilnya (believe me, mereka ada!) Dan pastikan orangnya bisa dipercaya. Kamu juga harus ketemu langsung ya sama orangnya. Soalnya, ada lho agen yang pinter banget jelasinnya kalau di email/bbm/whatsapp, tapi pas ketemu ternyata mereka blank abis. Gimana mau nanganin klaim kamu ntar, hehe.

Coba tes customer service-nya via telfon. Bikin skenario seolah-olah kamu sakit. Be a good actor. Be a good director. And be a good script writer, too. Siapin semua situasinya se-real mungkin. Dari situ, kamu bisa liat gimana mereka nge-handle klaim. Kooperatif? Mau membantu? Knowledgable? Memberi solusi? Cepet? Lelet? Nyusahin? Semua bisa diketahui cuma dengan modal telfon dan akting yang sudah disiapkan skenarionya :)

4. Perusahaan

Cek reputasi perusahaan asuransi kamu dari berita-berita. Ini penting. Biasanya perusahaan-perusahaan yang oke maupun udah mau kolaps akan masuk liputan ekonomi atau bisnis. Bisa juga kamu liat dari daftar awards (meski bukan jaminan kualitas pelayanannya juga sih. Kebanyakan malah cuma diliat dari nilai aset dan performa keuangan perusahaan aja (yakni berapa banyak uang yang berhasil mereka kumpulin.) Jadi, gak usah terlalu berpatokan sama ini sih. Yaaa sekedar tau info-info aja.

Selain itu, coba cek angka RBC (risk-based capital) perusahaan. Ini adalah salah satu indikator kesehatan keuangannya. Angka ini menandakan kemampuan perusahaan asuransi membayar jika terjadi klaim atas semua nasabahnya. Minimum 120%. Semakin besar RBC, semakin baik. Coba cek di sini untuk info singkat dan padat tentang RBC. (Baca sampe poin-poin atas ajah abis itu udah hahaha!)

4. Rumah sakit tujuan

Terutama untuk yang ambil asuransi kesehatan sistem kartu. Cek rumah sakit sasaran kamu (yang kemungkinan besar kamu akan dirawat di situ) apakah mereka terima kartu asuransi kamu. Cek juga beberapa rumah sakit alternatifnya. Lakukan pengecekan sebelum kamu ambil asuransinya ya. Kalo RSnya gak terima, agak PR sih. Nanti kamu akan disuruh bayar normal dulu, baru reimburse.

6. Sabar

Memilih asuransi harus cermat. Gak usah buru-buru. Allow yourself to consider, compare, re-consider and re-compare before finally making a decision. (Inget. You're going to pay millions!) Gak usah takut juga kalo bulan depan kenapa-kenapa. Mudah-mudahan sih sehat terus, kok :)


Masih banyak tips-tips lain di postingan sebelumnya. Selamat memilih ya! :D

2 comments:

Anonymous said...

Salam mba widya... Mau tanya saya sdh 2, 5 tahun ikut unit link di P*******l gt dan setelah baca sana sini ternyata banyak sekali kekuranganny (maklum lah saya awam saat itu) dan skrg sy terjebak mau tutup rugi krn ga dpt apa2 kepotong biaya adm dll, mau terus juga gt. Menurut mba, sebaikny sy meneruskannya atau tidak? Klo terus kira2 enakny berhenti di th ke brp? Sekalian mba, rekomendasi asuransi kesehatan murni yg bagus dg premi murah kualitas terbaik apa ya :p? Mba sendiri klo boleh th pakai asuransi apa? Terima kasih ya mba widya

Widya said...

Halo. Maaf ya baru balas. Habis pertanyaannya susah sih :p

Mau opsi manapun, Mas/Mbak harus siap mental. Karena, pasti akan rugi.

Kalo tutup sekarang, pertama: Mas/Mbak baru jalan 2,5 tahun. Balik modal juga pasti belom kan. Paling nggak harus 6 tahun kan (eh apa 10 tahun ya? kemaren agennya bilang apa?). Ini kayaknya sekitar 2-3 jutaan nih kenanya. Kayaknya ya.

Trus kedua, ekonomi sekarang lagi jelek banget. Harga saham berguguran. Udah rugi krn gak balik modal dan kena administrasi, tambah lagi rugi krn sahamnya dijual di harga super-rendah.Coba bandingkan harga saham sekarang sama pas waktu beli dulu. Trus kalikan dgn jumlah unit yg dimiliki. Nah segitu lah ruginya. (Sebenernya justru sekarang2 sih saatnya beli saham, soalnya murah hehe.)

Kalo saya, lebih baik tunggu. At least sampe harga sahamnya balik jadi sama kayak pas beli. Berita baiknya adalah, harga saham insyaAllah pasti akan naik lagi setelah krisis ini. Nah, tinggal pilih. Mau terusin, atau stop tepat pas nilainya sama. Tepatnya kapan, saya juga ga tau. Tapi, saya akan tanya ke agen saya. Kalo tahun segini rugi berapa, tahun segono rugi berapa. Kalo udah tau, baru diputuskan.

Tentang asuransi yg saya pilih, silakan baca di http://widyawuri.blogspot.com/2014/09/review-asuransi-kesehatan-cashless.html

Good luck! :)

Popular Posts