Tuesday, February 24, 2015

Review Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua dan Lansia

Dear temen-temen,

Terima kasih banyak ya sudah berkunjung ke sini :)

Saya hanya ingin memberitahu, bahwa, setelah mempelajari, kini saya mantap untuk mengumumkan bahwa saya TIDAK mengambil asuransi apapun.

Alasan paling utama: saya BOSAN. Bosan bikin perbandingan hanya untuk menemukan bahwa akhirnya semua sama saja. Semua cuma permainan. Nanti saya jelasin di bawah. Ketebak banget lah pokoknya.

Tadinya saya bahkan udah buat 2 review lagi. Yang satu ngebandingin tipe asuransi yang semua dibayar sesuai tagihan, dan yang kedua untuk tipe santunan/non-kartu. Hampir-hampir saya post.

Alasan kedua, saya MALAS keluarin uang segitu banyak. Mahal. Not worthy.

Alasan ketiga: ASURANSI ITU HARAM.

Tadinya saya juga gak percaya. Masa sih niat baik untuk berjaga-jaga dibilang haram? Tapi akhirnya, setelah
- semua ulama meyakinkan saya bahwa asuransi memang haram
- ngeliat sendiri, dan
- alhamdulillah ngalamin sendiri rasanya dikasih proteksi dan berkah yang..... Beyond words... Tanpa asuransi apapun...

Saya semakin yakin dan mantap.

Ini ringkasan kenapa asuransi haram. Gak hanya ulama Indonesia aja, lho, yang ngomong. Ulama luar juga. Semua sepakat haram.

Asuransi mengandung unsur:

  1. Judi
  2. Gharar / gak jelas
  3. Riba 
  4. Zhalim
  5. Batil


JUDI

Asuransi memiliki risiko (1) pembayaran atas sesuatu yang belum terjadi, (2) rugi tanpa alasan, dan (3) meraup untung tanpa usaha.

Dalam masa pertanggungan, kita bisa sakit, bisa juga nggak. Ini kan spekulasi banget. Dan salah satu pihak pasti ada yang rugi. Persis judi beneran.

Kalo kita sehat, kita rugi. Udah bayar premi banyak. Ini namanya risiko rugi tanpa alasan. Sebaliknya, kalo kita sakit, kita meraup laba gak pake kerja. Perusahaan asuransi yang rugi. Gak ada yang adil dua-duanya.

Jika kita sakit, perusahaan asuransi terkena risiko pembayaran. Makanya mereka akan berusaha sekuat-kuatnya supaya pembayaran klaim sulit, atau dikurang-kurangi jumlahnya, dengan berbagai syarat dan ketentuan, ya kan?

Ini semua sifat-sifat judi. Dan judi itu haram.


GHARAR

Artinya gak jelas. Satu, dari sisi waktu. Kapan terjadinya? Dua, kejadian yang diklaimkan. Derajat sakit/celakanya yang kayak apa? Ringan, parah, atau meninggal? Tiga, klaim yang didapat. Ini juga bergantung dari poin dua, karena tergantung kejadian. Kalo parah, ya lebih banyak daripada yang ringan.

Ketidakjelasan klaim juga tercermin dari jumlah manfaat klaim yang didapat nasabah seringkali tak sesuai dengan yang dijanjikan.

Transaksi dalam Islam itu harus jelas dan transparan semua. Barangnya, jumlahnya, kualitasnya, lokasinya, cara pembayarannya, pihak-pihaknya, ketentuannya, SEMUA harus jelas. Ada satu aja yang gak jelas, gak boleh.

Transaksi gak jelas (gharar) itu haram.


RIBA

Ini yang paling berat dosanya.

Ada 2 jenis riba. Pertama, riba fadhl. Barang ditukar dengan barang yang sama, tapi jumlahnya lebih banyak. Dalam hal asuransi, "barang" yang ditukar ini adalah uang. Riba jenis ini adalah uang yang DITERIMA NASABAH jika klaim yang didapat lebih besar dari seluruh premi yang dibayar.

Misal sudah dua tahun ikut dan bayar premi 6 juta. Pas kecelakaan, total tagihan rumah sakit dibayarkan 10 juta. Nah yang 4 juta itu riba.

Singkatnya, nuker duit pake duit. Pembeli (nasabah) membeli dengan uang (berbentuk premi), untuk mendapatkan uang yang lebih besar (berupa pembayaran klaim dari perusahaan asuransi).

Riba kedua adalah riba nasi'ah. Sebenernya riba nasi'ah ini secara historis artinya pembebanan bunga karena si peminjam telat bayar. Ini yang jelas disebutkan dalam Quran. Jadi intinya karena ada penundaan pembayaran. Nah, sama kayak di asuransi. Nasabah dikasih uangnya nanti, kan, kalo udah kejadian. Bukan langsung saat bayar premi. Delay waktu ini yang membuatnya jadi riba nasi'ah.

Selain itu, premi-premi asuransi pasti akan diputar untuk mendapatkan bunga. Ini dobel riba nasi'ah-nya.

Sekedar info. Riba yang paling ringan aja dosanya sama kayak (maaf saya juga gak suka tapi saya harus tulis karena setara hukumnya).... Ah ga jadi saya tulis deh... Tonton aja nih video singkat 6 menit yang cakep banget bikinnya. Dari situ kita akan tau, bahwa riba saja sudah cukup jadi alasan kuat.

Riba gak cuma di Islam doang. Di agama Kristen banyak, bahkan Hindu dan Buddha pun ada.


ZHALIM DAN BATHIL

Zhalim artinya gak adil, sewenang-wenang, salah. Batil artinya salah. (Yang bisa bahasa Arab mohon koreksi.)

Nguras duit secara 'pintar'. Banyak banget cara supaya uang kita keluar. Dan saat klaim, nasabah tak pernah bisa membela dirinya.

Betapa banyak kasus, kita pasti udah sering denger. Proses klaim sulit. Pas bisa klaim, jumlahnya gak sesuai. Mau ambil 'tabungan' gak bisa. Pas bisa, banyak dipotong. Apa-apaan sih ini?

Unit link, selama 5 tahun sebagian besar premi yang kita bayar akan menguap untuk biaya akuisisi, administrasi, dan pengelolaan investasi. Kita gak boleh ambil (padahal katanya nabung). Mesti sampai tahun tertentu. Dan kalo sudah mencapai tahun itu mau diambil, nanti kena biaya lagi.

Konvensional: premi hangus.

Penguapan premi demi beragam biaya dan main hangus-hangusan itu cara yang batil, lho. Rugi di nasabah. Gak boleh ambil uang pihak lain. Yang bener, di Islam itu semua pihak harus setara. Untung dibagi hasil, rugi juga ditanggung bareng.

Premi gak hangus? Memang ada, tapi mahalnya naujubila. Nguras duit lagi dong.

Lalu klaim gak sesuai. Teman saya di Dharmais udah jadi nasabah asuransi kesehatan XYZ selama 10 tahun lebih. Suatu hari dia klaim manfaat penyakit kritis kanker sebanyak 20 juta per bulan, sesuai polis. Ternyata, yang dikasih cuma 10 juta. Ini cidera akad namanya. Khianat.

Asuransi mobil, selalu ada biaya pembuatan klaim 300.000. Kalo klaim 5 juta, kita jadi cuma dikasih 4,7 juta. Lagi-lagi gak sesuai.

Terlalu banyak syarat, formula perhitungan yang rumit/sulit dipahami/nyusahin, tidak tepat janji, dan lagi-lagi memaksa kita untuk keluar duit terus tanpa bisa menuntut keadilan.

Sekedar info, makan harta (uang) orang lain dengan cara yang batil (jelek, gak adil) udah diwanti-wanti di An-Nisaa ayat 29.

Intinya, masih banyak hukum-hukum Islam lainnya yang dilanggar oleh asuransi (dan produk-produk finansial lain). Tapi, itu pun rasanya sudah lebih dari cukup.



* * *


Dari pengalaman saya, asuransi, kredit, saham-saham di usaha gak jelas/gak syariah, semua membuat kita jadi teruuus menerus berkutat sama angka. Seolah-olah rejeki cuma duit doang.

Asuransi bikin kita lupa sama afterlife (kalo gak boleh saya bilang "akhirat" karena terlalu religius). Saking mikirin yang di dunia, jadi lupa ntar kalo meninggal, kita mau jawab apa di dalam kubur. Yang sekarang aja gak yakin. Apalagi kalo ditambah ambil asuransi dan hutang kredit yang tenornya bertahun-tahun.

Yang di otak kita jadi cuma duit terus. Pusing mikir asuransi, cicilan, duit kurang, hutang sini tambal sana. Gak kelar-kelar.

Keluar deh dari semua itu. Keluar secepat mungkin. Sistem-sistem ini membuat kita makin terlilit hutang dan riba. Hati dan hidup jadi gak tenang.

Solusinya? Nabung aja biasa. Alokasikan dana khusus untuk kesehatan. Atau nabung emas batangan. Perbanyak sedekah. Tahan keinginan (=sesuatu yang, kalo kamu nggak punya, NGGAK akan bikin kamu mati atau sakit secara fisik.)  

Asuransi boleh, tapi yang kayak gini, mirip dagang biasa aja.

Dan inget, kita punya Allah.

Allah jauh lebih berkuasa daripada perusahaan keuangan. Dan mahabenar janji-Nya.

Saya tau ini kedengeran basi. Well, silakan. Tapi kalo tertantang untuk lebih berani, ikutin dan buktiin. Silakan liat sendiri sistem siapa yang basi.

1. Stop yang haram

  • Tutup asuransi. Ganti sama sedekah dan yakin Allah sebaik-baik Penjaga dan Pelindung. Rugi besar? Gak apa-apa. Anggap aja bersihin dari dosa riba. Jangan diterusin preminya. Lagian kebutuhan masih banyak.
  • Lunasi hutang dan cicilan. Jangan percaya hutang produktif. Hutang itu konsekuensinya besar dunia-akhirat. Lunasin. Ambil lagi harga diri kamu sebagai manusia bebas. Baca iniini dan ini video singkat untuk solusinya.
  • Tutup reksadana dan saham non-syariah. 
  • Stop following LambTur dan sejenisnya. Ini serius. Kamu mau timbangan dosa kamu nambah di hari kiamat gara-gara orang-orang yang ga ada hubungannya sama kamu? Unfollow sekarang. Jangan mau makan bangkai

2. Perbanyak hal-hal baik

  • Azan langsung wudhu dan shalat. Langsung! Laki ke masjid. Jangan tunda. Kamu udah dipanggil ama Dzat yang megang nyawa kamu.
  • Perbanyak doa. Minta sama Yang Maha Mendengar dan Mengabulkan Doa.
  • Perbanyak sedekah. Di waktu lapang maupun sempit. Percayalah semua diganti berkali-kali lipat. Dan gak hanya dalam bentuk uang. Tapi jauh lebih besar daripada itu. Kesehatan, ketenangan hati, dikasih jodoh yang saling nyokong dalam iman, keluarga rukun dan tenteram, anak-anak nurut gampang diatur salih-salihah, ... Ingatlah bahwa banyak rizki yang tidak kita sadari. Tangan masih bisa ngetik di keyboard? Mata masih bisa melihat? Apakah itu bukan rejeki? Mau dikasih 1 miliar tapi jempol kamu dipotong dua-duanya? 
  • Berbaktilah yang sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya pada kedua orangtua. Mereka pintu-pintu surga. Dan pintu rejeki kita. Siap secepatnya saat orang tua manggil nama kita. Layani layaknya abdi ngelayanin raja. Lower your wings of mercy unto them, lingkupilah orangtua dengan perlindungan dan kasih sayang sebagaimana induk burung melebarkan sayapnya untuk melindungi anak-anak mereka. Lembutkan ucapan. Sabar. Jangan malas. Percaya sama saya. Gak akan terasa nyesel sampe kita ngeliat mereka pake kain kafan. 
  • Silaturahmi. Siapa ingin rejeki diperluas, sambunglah tali silaturahmi, sering denger hadits itu, kan? Dan itu amat amat benar. Sering-sering ketemu orang-orang yang kita tau akan nunjukin kita ke jalan Allah. Yang baik-baik. Yang taat-taat. Tinggalin dulu temen yang hobi gosip dan boros di mall. Inget, kamu maunya dapet pahala dan rejeki. Bukan dosa.
  • Bersyukur. Nanti Allah akan cukupin. Yakin.


Satu lagi yang penting. Baca Quran, satu ayat aja sehari. Gak usah satu juz, tapi SATU AYAT aja. Target cukup segini aja. Mau jadi overachiever? Silakan banget! (Emang itu tujuannya, makanya target 1 ayat aja. Secara psikologis, melampaui target akan membuat kita makin bersemangat, kan!)

Baca hadits, satu aja sehari. Kita akan dapet ide-ide untuk menjadi muslim yang lebih baik. Ini salah satu app Android favorit saya.


* * *


Temen-temen, sebagai penutup, saya bukan orang suci. Saya masih banyak dosa. Dan juga masih belajar. Seringkali saya ngerasa malu sama Allah. Udah dikasih banyak banget, padahal masih gini-gini aja.

Semua saya tulis berdasarkan pengalaman. Bahwa janji Allah itu benar. Saya sayang sama temen-temen.

Sebagai sesama muslim, saya ingin temen-temen bisa merasakan dan mengalami sendiri indah dan nikmatnya berada dalam lindungan Allah. Pasti bisa.

Jangan takut. Yakin Allah sayang sama hamba-Nya yang nurut. Yakin bahwa ketenangan hati itu hanya bisa didapat dengan mengingat Allah.

Biarlah postingan asuransi ini tetap terpampang di sini. Supaya yang baca tau bahwa sistem kayak gini udah saya tinggalkan. Dan bahwa hitungan Allah JAUH LEBIH PASTI KEBENARANNYA dan JAUH LEBIH BERLIMPAH.

Terima kasih, temen-temen. Saya selalu mendoakan kebaikan di dunia dan di akhirat untuk temen-temen semua yang udah baca. Aamiin.

Doakan juga ya supaya timbangan dosa saya karena pernah menulis review asuransi ini dihapuskan oleh Allah Ghafururrahiim. Statistiknya sudah hampir 17.000, ditambah postingan lain 21.000. Sungguh angka yang... :'(  Saya gak sanggup mempertanggungjawabkan dosa 38.000 orang di hari kiamat :'(

Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-illam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna min alkhaasiriin.

Terima kasih banyak, ya, temen-temen. Saya sedih sekali. Abis ini saya mau shalat dulu biar ilangan dikit :'(

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu.

Jakarta, 2 April 2017




== UPDATE TAMBAHAN ==



SEPOTONG FAKTA

Beberapa hari lalu saya membaca artikel ulama luar tentang asuransi dalam islam. Tak sengaja saya melihat tulisan di kolom komentar: "Insurance is part of the Dajjal system and is a way to make money on people's fears." Ini mengejutkan banget. Kenapa saya gak pernah kepikiran?

Teman yang pernah ikut seminar Pak TD*, motivator marketing nasional, memberitahu saya bahwa beliau pun mengajarkan, motivator pembeli yang paling efektif adalah rasa takut. Saya jadi ingat. Tahun 2008 saya pernah meriset secara lokal tentang rasa takut ini. Istilahnya fear appeal. Hasilnya, rasa takut merupakan faktor penentu utama sikap (dan tindakan) kita terhadap sesuatu. Konsisten dengan riset-riset sebelumnya.

Dan teori fear appeal terus terbukti sampai saat ini. Artikel ilmiah "Appealing to Fear: A Meta-Analysis of Fear Appeal Effectiveness and Theories" bulan Oktober 2015 di kolom berita American Psychological Association (APA) menunjukkan, hingga kini rasa takut tetap efektif.



"Making money on people's fear" membuat saya penasaran mencari daftar perusahaan asuransi terkaya di dunia. Ini hasilnya dari Wikipedia (dari Forbes Global 2000).



Berkshire Hathaway 210.8 miliar dolar AS. Ada yang tau itu berapa rupiah?


Rp2.808.699.200.000.000, atau DUA RIBU DELAPAN RATUS DELAPAN TRILIUN enam ratus sembilan puluh sembilan miliar dua ratus juta rupiah. Berkshire Hathaway bermarkas di Amerika Serikat. Konglomerasi ini juga selalu ada dalam daftar 10 perusahaan terbesar asuransi di sana.

Berikutnya, AXA 147.5 miliar dolar AS. Mau dihitung rupiahnya?


Rp1,964,995,000,000,000, atau SERIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT TRILIUN sembilan ratus sembilan puluh lima miliar rupiah.

Mungkin ada yang tau APBN kita berapa?



Bahkan pendapatan negara kita aja kalah :')

Keliatan kan, siapa yang untung. Jelas bukan kita para nasabah lah ya :')  Duit kita segini-gini aja kok :')

Mau liat yang di Indonesia? Silakan baca publikasi dari KPMG Indonesia berikut.


Analisisnya gak main-main. Yang nulis orang pinter semua. Klik DI SINI untuk download dan liat sendiri angka-angkanya.

Belum tau KPMG? Itu salah satu dari the Big Four auditor terbesar di dunia, selain Deloitte, EY, dan PwC.

Baiklah, sudah cukup tentang making money on people's fear.

Tinggal kita renungkan lebih dalam. Saya berdoa semoga Allah senantiasa ngebimbing kita semua ke jalan-Nya. Aamiin.











=========================================================
POSTINGAN LAMA MULAI DI BAWAH INI.
INI SISTEM YANG SUDAH SAYA TINGGALKAN.
==========================================================




Hai! :D

Kemarin kita udah nge-review beberapa asuransi kesehatan cashless. Keren-keren ya!

Sayangnya, gak semua lho bisa dipakai oleh warga senior alias lansia. Soalnya, ada batasan umur hingga 50 tahun saja. Hmm trus gimana dengan orangtua kita yang sudah melewati usia 50 tahun?

Mana-mana aja asuransi cashless yang bisa dipake oleh orangtua kita? Simak terus ya sampe abis :D

Perbandingan ini saya buat untuk orangtua yang ingin berobat di Indonesia, dengan standar harga kamar 500 ribu. Tapi kebetulan, keempat asuransi yang saya review melayani perawatan di luar negeri. Namun, terbatas hanya untuk gawat darurat.

Ada 4 produk asuransi untuk lansia dalam review ini:
1. Allianz AlliSya Care
2. AXA Smart Health Executive
3. AXA Mandiri Kesehatan Global
4. AXA Maestro Elite Care

!!! UPDATE 12 MARET 2015 !!! 
AXA Mandiri Kesehatan Global sudah tidak ada lagi. Jadi, semua info AXA MKG di sini bisa kamu abaikan. Sebagai gantinya, bisa pake AXA Mandiri Kesehatan Prima, hingga umur 99 tahun. Reviewnya bisa dilihat di sini, dan info lengkap produknya di sini. 

Kalo kamu ada rencana rawat di luar negeri, bisa tambahkan satu lagi, yakni Allianz AlliSya Care yang premi USD. Sesuaikan juga dengan harga kamar dalam USD, kemungkinan besar lebih mahal, jadi kamu mesti ambil plan yang lebih tinggi dari ini.

Semuanya cashless dengan sistem kartu.

Murni tanpa unsur investasi (non-unit link), menabung, premi kembali, diskon, atau apa pun. Biar benefit-nya maksimal dengan harga minimal. (Oh ya maaf ya kalo harga premi belum lengkap semua. Masih nunggu jawaban mbak-mbak marketing :D)

Saya janji, ini lebih singkat dari review yang kemaren :p

Okeh mari kita mulai :D

Ini tabel perbandingan keempat produk asuransi kesehatan cashless yang cocok untuk lansia.

Ini masih di atas kertas, ya. Dan kalo kamu males baca tabel, udah saya ringkasin juga kok di bawahnya :D



Batas Usia Masuk dan Usia Pertanggungan
Rata-rata asuransi kesehatan memiliki batas maksimal usia masuk. Yaitu sampai 50 tahun. Kalau udah lewat 50, berarti gak bisa lagi ikut asuransi itu.

Nah, setelah nyari-nyari, ternyata ada beberapa asuransi cashless yang batas usia masuknya lebih dari 50 tahun. Contohnya Allianz Allisya Care (AAC) yang bisa sampe 60. Lalu AXA Smart Care Executive (SCE) sampe 65. Bahkan, di AXA Mandiri Kesehatan Global (MKG) dan AXA Maestro Elite Care (MEC) sampe umur 80 tahun masih bisa lho! :D

Untuk usia pertanggungan, yang paling lama adalah MKG dan MEC, yakni hingga 99 tahun. AAC dan SCE hanya sampe 70 saja.

Batas Tahunan dan Inner Limit Item Perawatan
Biaya perawatan kesehatan lansia itu besar. Soalnya, penyakitnya pasti macem-macem dan udah tua organ-organ tubuhnya. Makanya, limit tahunan dan limit per item perawatan ini penting banget.

AAC batas tahunannya tak terbatas. Tapi item kayak dokter, bedah dan lab semua ada limitnya.

MKG limitnya paaaling gede. Dengan jumlah maksimal Rp29,3 miliar per tahun, plus semua item dicover sesuai tagihan. Se-mu-a-nya.

MEC juga gede. Setahun kamu boleh ngabisin Rp3,3 miliar dan semua item dicover pula sesuai tagihan kayak MKG.

SCE limit tahunannya agak bersahaja. Cuma Rp200 juta, udah gitu ada limit per item lagi. Jadinya dokter, lab, bedah, dll itu masih dijatahin lagi. Gak dibayar sesuai tagihan. Sama sih kayak AAC.

RAWAT INAP

Biaya Kamar dan Menginap
Di review ini, semua pake plan kamar yang 500ribuan. AAC bisa mengcover kamar seharga Rp500ribu, maksimal 180 hari per tahun. SCE lebih tinggi dikit di Rp550ribu, maksimal 60 hari per ketidakmampuan (per sakit). Lumayan banget lah.

Nah kalo MKG sama MEC semua-muanya enak. Terserah-serah kamu deh mau dirawat sampe kapan, hehe. MKG sesuai tagihan untuk kamar 1 bed harga terendah. Ada manfaat tunai juga sebesar USD150 (RP1,9 juta) per malam.

MEC sesuai tagihan untuk kamar 2 bed. Bisa upgrade jadi 1 bed (standar) tapi harga kamar maksimal Rp400ribu/malam.

RAWAT JALAN

Dari keempat produk ini, yang ada rawat jalan lengkap cuma MKG.

Kalau MEC ada juga sih rawat jalan, tapi terbatas hanya kemoterapi, radioterapi, dan cuci darah. Oh ya sama bedah sebagai pasien rawat jalan. Selengkapnya saya list di bawah ini.

Dokter 
Hanya di MKG.

Kemoterapi, Radioterapi, Cuci Darah
Cuma ada di MKG dan MEC

CAT-Scan, MRI, PET-Scan, Gait Scan
Di MKG, semua lab mahal ini akan dicover sesuai tagihan. Seharusnya di semua asuransi lain juga sih, tapi masuknya kemungkinan besar ke item diagnostik rawat inap, bukan pas rawat jalan.

Hospice care dan palliative care
Hanya di MKG, dengan coverage maksimal USD30,000 (Rp382,5jt) seumur hidup setelah 12 bulan polis aktif.

Bagi yang belum tahu, hospice care dan palliative care adalah perawatan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuannya tidak untuk menyembuhkan, tapi untuk memberi rasa nyaman.

Layanan hospice diberikan pada kasus-kasus yang tak bisa disembuhkan lagi dan dokter sudah angkat tangan (udah masuk terminal stage alias stadium akhir). Intinya sih, supaya di akhir masa hidupnya, pasien tetap bisa merasa nyaman, gak terlalu merasa sakit. Biar masih bisa menikmati dan mensyukuri hidup, lah.

Sedangkan, layanan paliatif bisa diberikan bagi orang sakit di tahap berapapun, barengan sama obat. Baik hospice dan palliative care bisa dilakukan di rumah sakit maupun di rumah.

Chiropractic, acupuncture, homeopathy dan osteopathy, traditional chinese medicine (TCM)
Hanya di MKG. Untuk chiro, akupuntur, hemopati dan osteopati maksimal USD1,150 (Rp14,6 jt). Untuk TCM maksimal USD60 (Rp764ribu) per visit, maksimal 20 visit per tahun.

Fisioterapi Rawat Jalan
Cuma di MKG saja.

Perawatan psikologis
Hanya ada di MKG dan MEC.
Di MKG maksimal jumlahnya USD4,600 (Rp58,6 jt), sementara MEC Rp3 juta/tahun.


LAIN-LAIN

Perawat pribadi di rumah
Hanya ada di AAC. Coverage sebesar Rp250 ribu/hari, maksimal 180 hari/tahun.
Asuransi lain sebenernya juga ada, tapi plan-nya di atas yang ini.

Biaya Penginapan Harian untuk Orangtua
Ini berguna jika pasien adalah anak atau remaja yang belum masuk kategori dewasa. Di MKG dicover sebesar maksimal USD150 (Rp1,9 juta) per malam. Di MEC maksimal Rp1,4 juta per malam.

Hamil, Melahirkan, dan Bayi
Nah ini memang bukan untuk lansia, tapi bagi para calon ibu melahirkan. Ini cuma ada di MKG. Komplikasi pra dan pasca kelahiran dicover sesuai tagihan, setelah 12 bulan menjadi tertanggung. Akomodasi bayi baru lahir juga termasuk, juga vaksinasi sebesar USD1,200 (Rp15,3 juta).


PENYAKIT PRE-EXISTING 

Nah, ini nih. Namanya orangtua, adaaa aja penyakitnya. Pre-existing ini adalah bagian terpenting yang harus kita perhatiin kalo milih asuransi buat mereka.

Penyakit (pre-)existing adalah

  • Semua penyakit, luka, atau kondisi medis (dalam tubuh kamu yang bikin kamu jadi sakit)
  • yang pernah didiagnosa
  • atau butuh perawatan medis
  • yang sudah menunjukkan gejala yang seharusnya sudah disadari oleh orangtua kita
  • sebelum polis berlaku
  • tanpa memandang telah dilakukan perawatan atau belum

Pendeknya, ini penyakit yang udah pernah, atau sedang ada di tubuh orangtua kita saat ini.

Di AAC, penyakit pre-existing dicover jika tidak masuk pengecualian permanen dengan masa tunggu 12 bulan. (Info lengkap AAC liat di review kemarin ya.)

Di SCE, pre-existing gak akan dicover. Selamanya.

MKG dan MEC memberlakukan sistem waiting period selama 2 tahun agar pre-existing bisa dicover secara penuh. Bedanya, di MKG kita masih diberi cover terbatas untuk kondisi pre-existing.

Tahun pertama dan kedua maksimal dicover USD2,300 (Rp29,3jt), dan tahun ketiga dan seterusnya maksimal USD4,600 (Rp58,6jt). Ini bisa dipakai kalau polis sudah aktif selama 9 bulan. Habis itu, kita harus tunggu 2 tahun lagi setelah pre-existing tadi kambuh agar bisa dicover secara penuh. ‘Counter’ pre-existing-nya akan di-reset jadi nol lagi hingga 24 bulan ke depan, dan kita harus puas dengan cover-an segitu.

Sementara, agar bisa dicover di MEC, kita bener-bener harus trouble-free total dulu selama 2 tahun penuh.

Artinya, kita gak boleh ada minum obat, visit dokter, atau dirawat atas kondisi pre-existing tersebut selama 2 tahun. Kalau di bulan ke-23, misalnya, kita ke dokter, minum obat, atau dirawat karena penyakit pre-existing tersebut, kita gak akan bisa klaim apa-apa dan ‘counter’ pre-existing-nya akan di-reset jadi nol lagi. Mirip kayak MKG, cuma lebih kejem ya. Kita mesti bener-bener sehat hat selama 2 tahun ke depan (yakni bulan ke-23 sd bulan ke-47) agar pre-existing kita bisa dicover. Dan selama itu gak ada cover apapun untuk pre-existing.

Ilustrasi timeline lebih jelasnya silakan liat brosur MKG dan MEC di akhir postingan ini.

* *

Nah sekarang kita sampai di bagian yang ada flowchart yang saya janjikan tadi. (Ada di bawah :D)

Sekalian liat contoh milihnya, yuk, pake kasus Bapak-Ibu saya.

Secara general aja ya :)

Ibu umur 67. Kanker plasma darah (multiple myeloma).

Bapak umur 73. Hipertensi, ginjal kronis (mungkin dikit lagi perlu cuci darah), irama jantung tak teratur (atrial fibrillation) dan pembesaran jantung (cardiomegaly).

Allianz Allisya Care. Jelas gak bisa ambil. Umurnya udah ngelewatin, mak!  xD Alhamdulillah panjang umur. (Semoga barakah, sehat dan seneng selalu Bapak Ibuku, amin!)

AXA Smart Care Executive. Senasib.

Mandiri Kesehatan Global. Pengen nangis saya liatnya. Lengkap banget, dan exactly what they need! *banjir air mata*. (Nangis karena preminya pake dolar juga sih huhuuu.)  Untuk Ibu yang kanker, radioterapi dan kemoterapi dicover. Nah buat Bapak nih, sayangnya cuci darah belom jelas dicover atau nggak. Ntar saya tanyain. Dan bagusnya lagi, ada hospice care dan paliatif, cocok banget buat penyandang penyakit stadium akhir yang udah gak bisa diapa-apain lagi (pre-terminal).

Hospice care dan paliatif bukan lagi untuk menyembuhkan, tapi hanya mengurangi rasa sakit dan menjaga kualitas hidup biar tetep seneng dan mensyukuri hidup meski sebentar lagi akan… *tarik napas panjang*… meski sebentar lagi akan… :)  Yah… Meski. Sebentar. Lagi.  :’)  Ini adalah tahap paling akhir yang cepat atau lambat pasti akan terjadi pada kedua orangtua saya :’) dan orang-orang lain yang menyandang penyakit serupa :’) Semoga Allahswt memberi kami kesabaran, keikhlasan, kekuatan, serta iman dan rasa syukur yang makin bertambah ketika saat-saat itu datang. Amiiin.

Okeh back.

Limit tahunannya MKG juga bikin kesamber petir nih: USD2,3M alias Rp29,3 miliar… Jelegeeerr!!! Masuk Singapore General Hospital bisa sambil angkat dagu gue!!! (Yg murah aja. Mount E mahal.)

Yang Maestro Elite Care, jelas Bapak-Ibu gak bisa ambil, sebab supaya pre-existing-nya bisa dicover, mereka harus melewati masa trouble free selama 2 tahun. Masa trouble free adalah masa di mana beliau:
  • Tidak pernah mendapat pendapat medis dari seorang dokter termasuk dokter umum atau khusus; atau
  • Tidak pernah mendapat pengobatan (termasuk obat-obat tanpa resep) atau mengikuti diet khusus; atau
  • Tidak pernah mendapat perawatan medis; atau
  • Tidak pernah mengunjungi dokter atau complementary practitioner ; 
sehubungan dengan kondisi medisnya.

Ini udah pasti gak mungkin. Kan beliau berdua rutin kontrol bulanan ke dokter dan minum obat terus :D

Jadi, satu-satunya pilihan bagi beliau berdua adalah AXA Mandiri Kesehatan Global.

Nah, demi kamu para pembaca setia widyawuri.blogspot.com (hahahah!) berikut saya kasih flowchart panduan milih asuransi untuk orangtua.


Semoga membantu, ya.

Saya gak bisa kasih rangking dalam review ini, soalnya kebutuhan dan kondisi masing-masing orangtua kita pasti berbeda. Orangtua saya udah ada sejarah penyakit yang panjang :)  Tapi siapa tau orangtua kamu masih sehat walafiat, ya kan :D

Untuk info lengkap masing-masing produk langsung aja ke web resminya
Allianz AlliSya Care
AXA Smart Care Executive 
AXA Mandiri Kesehatan Global
AXA Maestro Elite Care

Selamat memilih!

PS. Saat ini saya lagi nanya ke marketing AXA Mandiri Kesehatan Global soal ini cover-an pre-existing sejumlah USD2,300/IDR29,3jt di tahun ke-1 dan ke-2.

  • Itu apa aja yang dicover. 
  • Lalu, kalo Bapak-Ibu udah ada kanker, hipertensi, ginjal, dll kayak gini, jangan-jangan kemoterapi, lab, dokter, dll masuk ke situ dan dibatasi hanya Rp29,3jt/tahun? Karena pre-existing kan jatahnya emang segitu. 
  • Kalo iya (kan dikit tuh), berarti Bapak-Ibu gak akan pernah dicover full sesuai tagihan dong? 

Nah jawabannya InsyaAllah akan saya update ASA I got the answer.

Thanks!

Baca juga: Review Asuransi Kesehatan Cashless (Sistem Kartu)

!!! UPDATE 12 MARET 2015 !!! 
AXA Mandiri Kesehatan Global sudah tidak ada lagi. Jadi, semua info AXA MKG di sini bisa kamu abaikan. Sebagai gantinya, bisa pake AXA Mandiri Kesehatan Prima, hingga umur 99 tahun. Reviewnya bisa dilihat di sini, dan info lengkap produknya di sini. 

Thursday, February 12, 2015

Asuransi Kesehatan Lippo Health+

Dear temen-temen,

Terima kasih banyak ya sudah berkunjung ke sini :)

Saya hanya ingin memberitahu, bahwa, setelah mempelajari, kini saya mantap untuk mengumumkan bahwa saya TIDAK mengambil asuransi apapun.

Alasan paling utama: saya BOSAN. Bosan bikin perbandingan hanya untuk menemukan bahwa akhirnya semua sama saja. Semua cuma permainan. Nanti saya jelasin di bawah. Ketebak banget lah pokoknya.

Tadinya saya bahkan udah buat 2 review lagi. Yang satu ngebandingin tipe asuransi yang semua dibayar sesuai tagihan, dan yang kedua untuk tipe santunan/non-kartu. Hampir-hampir saya post.

Alasan kedua, saya MALAS keluarin uang segitu banyak. Mahal. Not worthy.

Alasan ketiga: ASURANSI ITU HARAM.

Tadinya saya juga gak percaya. Masa sih niat baik untuk berjaga-jaga dibilang haram? Tapi akhirnya, setelah
- semua ulama meyakinkan saya bahwa asuransi memang haram
- ngeliat sendiri, dan
- alhamdulillah ngalamin sendiri rasanya dikasih proteksi dan berkah yang..... Beyond words... Tanpa asuransi apapun...

Saya semakin yakin dan mantap.

Ini ringkasan kenapa asuransi haram. Gak hanya ulama Indonesia aja, lho, yang ngomong. Ulama luar juga. Semua sepakat haram.

Asuransi mengandung unsur:

  1. Judi
  2. Gharar / gak jelas
  3. Riba 
  4. Zhalim
  5. Batil


JUDI

Asuransi memiliki risiko (1) pembayaran atas sesuatu yang belum terjadi, (2) rugi tanpa alasan, dan (3) meraup untung tanpa usaha.

Dalam masa pertanggungan, kita bisa sakit, bisa juga nggak. Ini kan spekulasi banget. Dan salah satu pihak pasti ada yang rugi. Persis judi beneran.

Kalo kita sehat, kita rugi. Udah bayar premi banyak. Ini namanya risiko rugi tanpa alasan. Sebaliknya, kalo kita sakit, kita meraup laba gak pake kerja. Perusahaan asuransi yang rugi. Gak ada yang adil dua-duanya.

Jika kita sakit, perusahaan asuransi terkena risiko pembayaran. Makanya mereka akan berusaha sekuat-kuatnya supaya pembayaran klaim sulit, atau dikurang-kurangi jumlahnya, dengan berbagai syarat dan ketentuan, ya kan?

Ini semua sifat-sifat judi. Dan judi itu haram.


GHARAR

Artinya gak jelas. Satu, dari sisi waktu. Kapan terjadinya? Dua, kejadian yang diklaimkan. Derajat sakit/celakanya yang kayak apa? Ringan, parah, atau meninggal? Tiga, klaim yang didapat. Ini juga bergantung dari poin dua, karena tergantung kejadian. Kalo parah, ya lebih banyak daripada yang ringan.

Ketidakjelasan klaim juga tercermin dari jumlah manfaat klaim yang didapat nasabah seringkali tak sesuai dengan yang dijanjikan.

Transaksi dalam Islam itu harus jelas dan transparan semua. Barangnya, jumlahnya, kualitasnya, lokasinya, cara pembayarannya, pihak-pihaknya, ketentuannya, SEMUA harus jelas. Ada satu aja yang gak jelas, gak boleh.

Transaksi gak jelas (gharar) itu haram.


RIBA

Ini yang paling berat dosanya.

Ada 2 jenis riba. Pertama, riba fadhl. Barang ditukar dengan barang yang sama, tapi jumlahnya lebih banyak. Dalam hal asuransi, "barang" yang ditukar ini adalah uang. Riba jenis ini adalah uang yang DITERIMA NASABAH jika klaim yang didapat lebih besar dari seluruh premi yang dibayar.

Misal sudah dua tahun ikut dan bayar premi 6 juta. Pas kecelakaan, total tagihan rumah sakit dibayarkan 10 juta. Nah yang 4 juta itu riba.

Singkatnya, nuker duit pake duit. Pembeli (nasabah) membeli dengan uang (berbentuk premi), untuk mendapatkan uang yang lebih besar (berupa pembayaran klaim dari perusahaan asuransi).

Riba kedua adalah riba nasi'ah. Sebenernya riba nasi'ah ini secara historis artinya pembebanan bunga karena si peminjam telat bayar. Ini yang jelas disebutkan dalam Quran. Jadi intinya karena ada penundaan pembayaran. Nah, sama kayak di asuransi. Nasabah dikasih uangnya nanti, kan, kalo udah kejadian. Bukan langsung saat bayar premi. Delay waktu ini yang membuatnya jadi riba nasi'ah.

Selain itu, premi-premi asuransi pasti akan diputar untuk mendapatkan bunga. Ini dobel riba nasi'ah-nya.

Sekedar info. Riba yang paling ringan aja dosanya sama kayak (maaf saya juga gak suka tapi saya harus tulis karena setara hukumnya).... Ah ga jadi saya tulis deh... Tonton aja nih video singkat 6 menit yang cakep banget bikinnya. Dari situ kita akan tau, bahwa riba saja sudah cukup jadi alasan kuat.

Riba gak cuma di Islam doang. Di agama Kristen banyak, bahkan Hindu dan Buddha pun ada.


ZHALIM DAN BATHIL

Zhalim artinya gak adil, sewenang-wenang, salah. Batil artinya salah. (Yang bisa bahasa Arab mohon koreksi.)

Nguras duit secara 'pintar'. Banyak banget cara supaya uang kita keluar. Dan saat klaim, nasabah tak pernah bisa membela dirinya.

Betapa banyak kasus, kita pasti udah sering denger. Proses klaim sulit. Pas bisa klaim, jumlahnya gak sesuai. Mau ambil 'tabungan' gak bisa. Pas bisa, banyak dipotong. Apa-apaan sih ini?

Unit link, selama 5 tahun sebagian besar premi yang kita bayar akan menguap untuk biaya akuisisi, administrasi, dan pengelolaan investasi. Kita gak boleh ambil (padahal katanya nabung). Mesti sampai tahun tertentu. Dan kalo sudah mencapai tahun itu mau diambil, nanti kena biaya lagi.

Konvensional: premi hangus.

Penguapan premi demi beragam biaya dan main hangus-hangusan itu cara yang batil, lho. Rugi di nasabah. Gak boleh ambil uang pihak lain. Yang bener, di Islam itu semua pihak harus setara. Untung dibagi hasil, rugi juga ditanggung bareng.

Premi gak hangus? Memang ada, tapi mahalnya naujubila. Nguras duit lagi dong.

Lalu klaim gak sesuai. Teman saya di Dharmais udah jadi nasabah asuransi kesehatan XYZ selama 10 tahun lebih. Suatu hari dia klaim manfaat penyakit kritis kanker sebanyak 20 juta per bulan, sesuai polis. Ternyata, yang dikasih cuma 10 juta. Ini cidera akad namanya. Khianat.

Asuransi mobil, selalu ada biaya pembuatan klaim 300.000. Kalo klaim 5 juta, kita jadi cuma dikasih 4,7 juta. Lagi-lagi gak sesuai.

Terlalu banyak syarat, formula perhitungan yang rumit/sulit dipahami/nyusahin, tidak tepat janji, dan lagi-lagi memaksa kita untuk keluar duit terus tanpa bisa menuntut keadilan.

Sekedar info, makan harta (uang) orang lain dengan cara yang batil (jelek, gak adil) udah diwanti-wanti di An-Nisaa ayat 29.

Intinya, masih banyak hukum-hukum Islam lainnya yang dilanggar oleh asuransi (dan produk-produk finansial lain). Tapi, itu pun rasanya sudah lebih dari cukup.


* * *


Dari pengalaman saya, asuransi, kredit, saham-saham di usaha gak jelas/gak syariah, semua membuat kita jadi teruuus menerus berkutat sama angka. Seolah-olah rejeki cuma duit doang.

Asuransi bikin kita lupa sama afterlife (kalo gak boleh saya bilang "akhirat" karena terlalu religius). Saking mikirin yang di dunia, jadi lupa ntar kalo meninggal, kita mau jawab apa di dalam kubur. Yang sekarang aja gak yakin. Apalagi kalo ditambah ambil asuransi dan hutang kredit yang tenornya bertahun-tahun.

Yang di otak kita jadi cuma duit terus. Pusing mikir asuransi, cicilan, duit kurang, hutang sini tambal sana. Gak kelar-kelar.

Keluar deh dari semua itu. Keluar secepat mungkin. Sistem-sistem ini membuat kita makin terlilit hutang dan riba. Hati dan hidup jadi gak tenang.

Solusinya? Nabung aja biasa. Alokasikan dana khusus untuk kesehatan. Atau nabung emas batangan. Perbanyak sedekah. Tahan keinginan (=sesuatu yang, kalo kamu nggak punya, NGGAK akan bikin kamu mati atau sakit secara fisik.)  

Asuransi boleh, tapi yang kayak gini, mirip dagang biasa aja.

Dan inget, kita punya Allah.

Allah jauh lebih berkuasa daripada perusahaan keuangan. Dan mahabenar janji-Nya.

Saya tau ini kedengeran basi. Well, silakan. Tapi kalo tertantang untuk lebih berani, ikutin dan buktiin. Silakan liat sendiri sistem siapa yang basi.

1. Stop yang haram

  • Tutup asuransi. Ganti sama sedekah dan yakin Allah sebaik-baik Penjaga dan Pelindung. Rugi besar? Gak apa-apa. Anggap aja bersihin dari dosa riba. Jangan diterusin preminya. Lagian kebutuhan masih banyak.
  • Lunasi hutang dan cicilan. Jangan percaya hutang produktif. Hutang itu konsekuensinya besar dunia-akhirat. Lunasin. Ambil lagi harga diri kamu sebagai manusia bebas. Baca iniini dan ini video singkat untuk solusinya.
  • Tutup reksadana dan saham non-syariah. 
  • Stop following LambTur dan sejenisnya. Ini serius. Kamu mau timbangan dosa kamu nambah di hari kiamat gara-gara orang-orang yang ga ada hubungannya sama kamu? Unfollow sekarang. Jangan mau makan bangkai

2. Perbanyak hal-hal baik

  • Azan langsung wudhu dan shalat. Langsung! Laki ke masjid. Jangan tunda. Kamu udah dipanggil ama Dzat yang megang nyawa kamu.
  • Perbanyak doa. Minta sama Yang Maha Mendengar dan Mengabulkan Doa.
  • Perbanyak sedekah. Di waktu lapang maupun sempit. Percayalah semua diganti berkali-kali lipat. Dan gak hanya dalam bentuk uang. Tapi jauh lebih besar daripada itu. Kesehatan, ketenangan hati, dikasih jodoh yang saling nyokong dalam iman, keluarga rukun dan tenteram, anak-anak nurut gampang diatur salih-salihah, ... Ingatlah bahwa banyak rizki yang tidak kita sadari. Tangan masih bisa ngetik di keyboard? Mata masih bisa melihat? Apakah itu bukan rejeki? Mau dikasih 1 miliar tapi jempol kamu dipotong dua-duanya? 
  • Berbaktilah yang sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya pada kedua orangtua. Mereka pintu-pintu surga. Dan pintu rejeki kita. Siap secepatnya saat orang tua manggil nama kita. Layani layaknya abdi ngelayanin raja. Lower your wings of mercy unto them, lingkupilah orangtua dengan perlindungan dan kasih sayang sebagaimana induk burung melebarkan sayapnya untuk melindungi anak-anak mereka. Lembutkan ucapan. Sabar. Jangan malas. Percaya sama saya. Gak akan terasa nyesel sampe kita ngeliat mereka pake kain kafan. 
  • Silaturahmi. Siapa ingin rejeki diperluas, sambunglah tali silaturahmi, sering denger hadits itu, kan? Dan itu amat amat benar. Sering-sering ketemu orang-orang yang kita tau akan nunjukin kita ke jalan Allah. Yang baik-baik. Yang taat-taat. Tinggalin dulu temen yang hobi gosip dan boros di mall. Inget, kamu maunya dapet pahala dan rejeki. Bukan dosa.
  • Bersyukur. Nanti Allah akan cukupin. Yakin.


Satu lagi yang penting. Baca Quran, satu ayat aja sehari. Gak usah satu juz, tapi SATU AYAT aja. Target cukup segini aja. Mau jadi overachiever? Silakan banget! (Emang itu tujuannya, makanya target 1 ayat aja. Secara psikologis, melampaui target akan membuat kita makin bersemangat, kan!)

Baca hadits, satu aja sehari. Kita akan dapet ide-ide untuk menjadi muslim yang lebih baik. Ini salah satu app Android favorit saya.


* * *


Temen-temen, sebagai penutup, saya bukan orang suci. Saya masih banyak dosa. Dan juga masih belajar. Seringkali saya ngerasa malu sama Allah. Udah dikasih banyak banget, padahal masih gini-gini aja.

Semua saya tulis berdasarkan pengalaman. Bahwa janji Allah itu benar. Saya sayang sama temen-temen.

Sebagai sesama muslim, saya ingin temen-temen bisa merasakan dan mengalami sendiri indah dan nikmatnya berada dalam lindungan Allah. Pasti bisa.

Jangan takut. Yakin Allah sayang sama hamba-Nya yang nurut. Yakin bahwa ketenangan hati itu hanya bisa didapat dengan mengingat Allah.

Biarlah postingan asuransi ini tetap terpampang di sini. Supaya yang baca tau bahwa sistem kayak gini udah saya tinggalkan. Dan bahwa hitungan Allah JAUH LEBIH PASTI KEBENARANNYA dan JAUH LEBIH BERLIMPAH.

Terima kasih, temen-temen. Saya selalu mendoakan kebaikan di dunia dan di akhirat untuk temen-temen semua yang udah baca. Aamiin.

Doakan juga ya supaya timbangan dosa saya karena pernah menulis review asuransi ini dihapuskan oleh Allah Ghafururrahiim. Statistiknya sudah hampir 17.000, ditambah postingan lain 21.000. Sungguh angka yang... :'(  Saya gak sanggup mempertanggungjawabkan dosa 38.000 orang di hari kiamat :'(

Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-illam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna min alkhaasiriin.

Terima kasih banyak, ya, temen-temen. Saya sedih sekali. Abis ini saya mau shalat dulu biar ilangan dikit :'(

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu.

Jakarta, 2 April 2017




== UPDATE TAMBAHAN ==



SEPOTONG FAKTA

Beberapa hari lalu saya membaca artikel ulama luar tentang asuransi dalam islam. Tak sengaja saya melihat tulisan di kolom komentar: "Insurance is part of the Dajjal system and is a way to make money on people's fears." Ini mengejutkan banget. Kenapa saya gak pernah kepikiran?

Teman yang pernah ikut seminar Pak TD*, motivator marketing nasional, memberitahu saya bahwa beliau pun mengajarkan, motivator pembeli yang paling efektif adalah rasa takut. Saya jadi ingat. Tahun 2008 saya pernah meriset secara lokal tentang rasa takut ini. Istilahnya fear appeal. Hasilnya, rasa takut merupakan faktor penentu utama sikap (dan tindakan) kita terhadap sesuatu. Konsisten dengan riset-riset sebelumnya.

Dan teori fear appeal terus terbukti sampai saat ini. Artikel ilmiah "Appealing to Fear: A Meta-Analysis of Fear Appeal Effectiveness and Theories" bulan Oktober 2015 di kolom berita American Psychological Association (APA) menunjukkan, hingga kini rasa takut tetap efektif.



"Making money on people's fear" membuat saya penasaran mencari daftar perusahaan asuransi terkaya di dunia. Ini hasilnya dari Wikipedia (dari Forbes Global 2000).



Berkshire Hathaway 210.8 miliar dolar AS. Ada yang tau itu berapa rupiah?


Rp2.808.699.200.000.000, atau DUA RIBU DELAPAN RATUS DELAPAN TRILIUN enam ratus sembilan puluh sembilan miliar dua ratus juta rupiah. Berkshire Hathaway bermarkas di Amerika Serikat. Konglomerasi ini juga selalu ada dalam daftar 10 perusahaan terbesar asuransi di sana.

Berikutnya, AXA 147.5 miliar dolar AS. Mau dihitung rupiahnya?


Rp1,964,995,000,000,000, atau SERIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT TRILIUN sembilan ratus sembilan puluh lima miliar rupiah.

Mungkin ada yang tau APBN kita berapa?



Bahkan pendapatan negara kita aja kalah :')

Keliatan kan, siapa yang untung. Jelas bukan kita para nasabah lah ya :')  Duit kita segini-gini aja kok :')

Mau liat yang di Indonesia? Silakan baca publikasi dari KPMG Indonesia berikut.


Analisisnya gak main-main. Yang nulis orang pinter semua. Klik DI SINI untuk download dan liat sendiri angka-angkanya.

Belum tau KPMG? Itu salah satu dari the Big Four auditor terbesar di dunia, selain Deloitte, EY, dan PwC.

Baiklah, sudah cukup tentang making money on people's fear.

Tinggal kita renungkan lebih dalam. Saya berdoa semoga Allah senantiasa ngebimbing kita semua ke jalan-Nya. Aamiin.











=========================================================
POSTINGAN LAMA MULAI DI BAWAH INI.
INI SISTEM YANG SUDAH SAYA TINGGALKAN.
==========================================================




Okay, setelah kemarin ada AXA Mandiri Kesehatan Prima, sekarang giliran Lippo Health+ :D  Ini asuransi yang memenangi peringkat dua versi saya. (Review lengkap liat di sini)

Langsung aja, ini brosur lengkapnya. Ada premi dan benefit-benefit lainnya.


Download brosurnya di sini.

Nah kalo ini contoh wording polis.



Okeh. Silakan dipelajarin baik-baik. Besok ujian :D

Website resmi Lippo HealthPlus+ http://www.lippoinsurance.com/healthplus/

Wednesday, February 11, 2015

Asuransi Kesehatan "AXA Mandiri Kesehatan Prima"

Dear temen-temen,

Terima kasih banyak ya sudah berkunjung ke sini :)

Saya hanya ingin memberitahu, bahwa, setelah mempelajari, kini saya mantap untuk mengumumkan bahwa saya TIDAK mengambil asuransi apapun.

Alasan paling utama: saya BOSAN. Bosan bikin perbandingan hanya untuk menemukan bahwa akhirnya semua sama saja. Semua cuma permainan. Nanti saya jelasin di bawah. Ketebak banget lah pokoknya.

Tadinya saya bahkan udah buat 2 review lagi. Yang satu ngebandingin tipe asuransi yang semua dibayar sesuai tagihan, dan yang kedua untuk tipe santunan/non-kartu. Hampir-hampir saya post.

Alasan kedua, saya MALAS keluarin uang segitu banyak. Mahal. Not worthy.

Alasan ketiga: ASURANSI ITU HARAM.

Tadinya saya juga gak percaya. Masa sih niat baik untuk berjaga-jaga dibilang haram? Tapi akhirnya, setelah
- semua ulama meyakinkan saya bahwa asuransi memang haram
- ngeliat sendiri, dan
- alhamdulillah ngalamin sendiri rasanya dikasih proteksi dan berkah yang..... Beyond words... Tanpa asuransi apapun...

Saya semakin yakin dan mantap.

Ini ringkasan kenapa asuransi haram. Gak hanya ulama Indonesia aja, lho, yang ngomong. Ulama luar juga. Semua sepakat haram.

Asuransi mengandung unsur:

  1. Judi
  2. Gharar / gak jelas
  3. Riba 
  4. Zhalim
  5. Batil


JUDI

Asuransi memiliki risiko (1) pembayaran atas sesuatu yang belum terjadi, (2) rugi tanpa alasan, dan (3) meraup untung tanpa usaha.

Dalam masa pertanggungan, kita bisa sakit, bisa juga nggak. Ini kan spekulasi banget. Dan salah satu pihak pasti ada yang rugi. Persis judi beneran.

Kalo kita sehat, kita rugi. Udah bayar premi banyak. Ini namanya risiko rugi tanpa alasan. Sebaliknya, kalo kita sakit, kita meraup laba gak pake kerja. Perusahaan asuransi yang rugi. Gak ada yang adil dua-duanya.

Jika kita sakit, perusahaan asuransi terkena risiko pembayaran. Makanya mereka akan berusaha sekuat-kuatnya supaya pembayaran klaim sulit, atau dikurang-kurangi jumlahnya, dengan berbagai syarat dan ketentuan, ya kan?

Ini semua sifat-sifat judi. Dan judi itu haram.


GHARAR

Artinya gak jelas. Satu, dari sisi waktu. Kapan terjadinya? Dua, kejadian yang diklaimkan. Derajat sakit/celakanya yang kayak apa? Ringan, parah, atau meninggal? Tiga, klaim yang didapat. Ini juga bergantung dari poin dua, karena tergantung kejadian. Kalo parah, ya lebih banyak daripada yang ringan.

Ketidakjelasan klaim juga tercermin dari jumlah manfaat klaim yang didapat nasabah seringkali tak sesuai dengan yang dijanjikan.

Transaksi dalam Islam itu harus jelas dan transparan semua. Barangnya, jumlahnya, kualitasnya, lokasinya, cara pembayarannya, pihak-pihaknya, ketentuannya, SEMUA harus jelas. Ada satu aja yang gak jelas, gak boleh.

Transaksi gak jelas (gharar) itu haram.


RIBA

Ini yang paling berat dosanya.

Ada 2 jenis riba. Pertama, riba fadhl. Barang ditukar dengan barang yang sama, tapi jumlahnya lebih banyak. Dalam hal asuransi, "barang" yang ditukar ini adalah uang. Riba jenis ini adalah uang yang DITERIMA NASABAH jika klaim yang didapat lebih besar dari seluruh premi yang dibayar.

Misal sudah dua tahun ikut dan bayar premi 6 juta. Pas kecelakaan, total tagihan rumah sakit dibayarkan 10 juta. Nah yang 4 juta itu riba.

Singkatnya, nuker duit pake duit. Pembeli (nasabah) membeli dengan uang (berbentuk premi), untuk mendapatkan uang yang lebih besar (berupa pembayaran klaim dari perusahaan asuransi).

Riba kedua adalah riba nasi'ah. Sebenernya riba nasi'ah ini secara historis artinya pembebanan bunga karena si peminjam telat bayar. Ini yang jelas disebutkan dalam Quran. Jadi intinya karena ada penundaan pembayaran. Nah, sama kayak di asuransi. Nasabah dikasih uangnya nanti, kan, kalo udah kejadian. Bukan langsung saat bayar premi. Delay waktu ini yang membuatnya jadi riba nasi'ah.

Selain itu, premi-premi asuransi pasti akan diputar untuk mendapatkan bunga. Ini dobel riba nasi'ah-nya.

Sekedar info. Riba yang paling ringan aja dosanya sama kayak (maaf saya juga gak suka tapi saya harus tulis karena setara hukumnya).... Ah ga jadi saya tulis deh... Tonton aja nih video singkat 6 menit yang cakep banget bikinnya. Dari situ kita akan tau, bahwa riba saja sudah cukup jadi alasan kuat.

Riba gak cuma di Islam doang. Di agama Kristen banyak, bahkan Hindu dan Buddha pun ada.


ZHALIM DAN BATHIL

Zhalim artinya gak adil, sewenang-wenang, salah. Batil artinya salah. (Yang bisa bahasa Arab mohon koreksi.)

Nguras duit secara 'pintar'. Banyak banget cara supaya uang kita keluar. Dan saat klaim, nasabah tak pernah bisa membela dirinya.

Betapa banyak kasus, kita pasti udah sering denger. Proses klaim sulit. Pas bisa klaim, jumlahnya gak sesuai. Mau ambil 'tabungan' gak bisa. Pas bisa, banyak dipotong. Apa-apaan sih ini?

Unit link, selama 5 tahun sebagian besar premi yang kita bayar akan menguap untuk biaya akuisisi, administrasi, dan pengelolaan investasi. Kita gak boleh ambil (padahal katanya nabung). Mesti sampai tahun tertentu. Dan kalo sudah mencapai tahun itu mau diambil, nanti kena biaya lagi.

Konvensional: premi hangus.

Penguapan premi demi beragam biaya dan main hangus-hangusan itu cara yang batil, lho. Rugi di nasabah. Gak boleh ambil uang pihak lain. Yang bener, di Islam itu semua pihak harus setara. Untung dibagi hasil, rugi juga ditanggung bareng.

Premi gak hangus? Memang ada, tapi mahalnya naujubila. Nguras duit lagi dong.

Lalu klaim gak sesuai. Teman saya di Dharmais udah jadi nasabah asuransi kesehatan XYZ selama 10 tahun lebih. Suatu hari dia klaim manfaat penyakit kritis kanker sebanyak 20 juta per bulan, sesuai polis. Ternyata, yang dikasih cuma 10 juta. Ini cidera akad namanya. Khianat.

Asuransi mobil, selalu ada biaya pembuatan klaim 300.000. Kalo klaim 5 juta, kita jadi cuma dikasih 4,7 juta. Lagi-lagi gak sesuai.

Terlalu banyak syarat, formula perhitungan yang rumit/sulit dipahami/nyusahin, tidak tepat janji, dan lagi-lagi memaksa kita untuk keluar duit terus tanpa bisa menuntut keadilan.

Sekedar info, makan harta (uang) orang lain dengan cara yang batil (jelek, gak adil) udah diwanti-wanti di An-Nisaa ayat 29.

Intinya, masih banyak hukum-hukum Islam lainnya yang dilanggar oleh asuransi (dan produk-produk finansial lain). Tapi, itu pun rasanya sudah lebih dari cukup.



* * *


Dari pengalaman saya, asuransi, kredit, saham-saham di usaha gak jelas/gak syariah, semua membuat kita jadi teruuus menerus berkutat sama angka. Seolah-olah rejeki cuma duit doang.

Asuransi bikin kita lupa sama afterlife (kalo gak boleh saya bilang "akhirat" karena terlalu religius). Saking mikirin yang di dunia, jadi lupa ntar kalo meninggal, kita mau jawab apa di dalam kubur. Yang sekarang aja gak yakin. Apalagi kalo ditambah ambil asuransi dan hutang kredit yang tenornya bertahun-tahun.

Yang di otak kita jadi cuma duit terus. Pusing mikir asuransi, cicilan, duit kurang, hutang sini tambal sana. Gak kelar-kelar.

Keluar deh dari semua itu. Keluar secepat mungkin. Sistem-sistem ini membuat kita makin terlilit hutang dan riba. Hati dan hidup jadi gak tenang.

Solusinya? Nabung aja biasa. Alokasikan dana khusus untuk kesehatan. Atau nabung emas batangan. Perbanyak sedekah. Tahan keinginan (=sesuatu yang, kalo kamu nggak punya, NGGAK akan bikin kamu mati atau sakit secara fisik.)  

Asuransi boleh, tapi yang kayak gini, mirip dagang biasa aja.

Dan inget, kita punya Allah.

Allah jauh lebih berkuasa daripada perusahaan keuangan. Dan mahabenar janji-Nya.

Saya tau ini kedengeran basi. Well, silakan. Tapi kalo tertantang untuk lebih berani, ikutin dan buktiin. Silakan liat sendiri sistem siapa yang basi.

1. Stop yang haram

  • Tutup asuransi. Ganti sama sedekah dan yakin Allah sebaik-baik Penjaga dan Pelindung. Rugi besar? Gak apa-apa. Anggap aja bersihin dari dosa riba. Jangan diterusin preminya. Lagian kebutuhan masih banyak.
  • Lunasi hutang dan cicilan. Jangan percaya hutang produktif. Hutang itu konsekuensinya besar dunia-akhirat. Lunasin. Ambil lagi harga diri kamu sebagai manusia bebas. Baca iniini dan ini video singkat untuk solusinya.
  • Tutup reksadana dan saham non-syariah. 
  • Stop following LambTur dan sejenisnya. Ini serius. Kamu mau timbangan dosa kamu nambah di hari kiamat gara-gara orang-orang yang ga ada hubungannya sama kamu? Unfollow sekarang. Jangan mau makan bangkai

2. Perbanyak hal-hal baik

  • Azan langsung wudhu dan shalat. Langsung! Laki ke masjid. Jangan tunda. Kamu udah dipanggil ama Dzat yang megang nyawa kamu.
  • Perbanyak doa. Minta sama Yang Maha Mendengar dan Mengabulkan Doa.
  • Perbanyak sedekah. Di waktu lapang maupun sempit. Percayalah semua diganti berkali-kali lipat. Dan gak hanya dalam bentuk uang. Tapi jauh lebih besar daripada itu. Kesehatan, ketenangan hati, dikasih jodoh yang saling nyokong dalam iman, keluarga rukun dan tenteram, anak-anak nurut gampang diatur salih-salihah, ... Ingatlah bahwa banyak rizki yang tidak kita sadari. Tangan masih bisa ngetik di keyboard? Mata masih bisa melihat? Apakah itu bukan rejeki? Mau dikasih 1 miliar tapi jempol kamu dipotong dua-duanya? 
  • Berbaktilah yang sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya pada kedua orangtua. Mereka pintu-pintu surga. Dan pintu rejeki kita. Siap secepatnya saat orang tua manggil nama kita. Layani layaknya abdi ngelayanin raja. Lower your wings of mercy unto them, lingkupilah orangtua dengan perlindungan dan kasih sayang sebagaimana induk burung melebarkan sayapnya untuk melindungi anak-anak mereka. Lembutkan ucapan. Sabar. Jangan malas. Percaya sama saya. Gak akan terasa nyesel sampe kita ngeliat mereka pake kain kafan. 
  • Silaturahmi. Siapa ingin rejeki diperluas, sambunglah tali silaturahmi, sering denger hadits itu, kan? Dan itu amat amat benar. Sering-sering ketemu orang-orang yang kita tau akan nunjukin kita ke jalan Allah. Yang baik-baik. Yang taat-taat. Tinggalin dulu temen yang hobi gosip dan boros di mall. Inget, kamu maunya dapet pahala dan rejeki. Bukan dosa.
  • Bersyukur. Nanti Allah akan cukupin. Yakin.


Satu lagi yang penting. Baca Quran, satu ayat aja sehari. Gak usah satu juz, tapi SATU AYAT aja. Target cukup segini aja. Mau jadi overachiever? Silakan banget! (Emang itu tujuannya, makanya target 1 ayat aja. Secara psikologis, melampaui target akan membuat kita makin bersemangat, kan!)

Baca hadits, satu aja sehari. Kita akan dapet ide-ide untuk menjadi muslim yang lebih baik. Ini salah satu app Android favorit saya.


* * *


Temen-temen, sebagai penutup, saya bukan orang suci. Saya masih banyak dosa. Dan juga masih belajar. Seringkali saya ngerasa malu sama Allah. Udah dikasih banyak banget, padahal masih gini-gini aja.

Semua saya tulis berdasarkan pengalaman. Bahwa janji Allah itu benar. Saya sayang sama temen-temen.

Sebagai sesama muslim, saya ingin temen-temen bisa merasakan dan mengalami sendiri indah dan nikmatnya berada dalam lindungan Allah. Pasti bisa.

Jangan takut. Yakin Allah sayang sama hamba-Nya yang nurut. Yakin bahwa ketenangan hati itu hanya bisa didapat dengan mengingat Allah.

Biarlah postingan asuransi ini tetap terpampang di sini. Supaya yang baca tau bahwa sistem kayak gini udah saya tinggalkan. Dan bahwa hitungan Allah JAUH LEBIH PASTI KEBENARANNYA dan JAUH LEBIH BERLIMPAH.

Terima kasih, temen-temen. Saya selalu mendoakan kebaikan di dunia dan di akhirat untuk temen-temen semua yang udah baca. Aamiin.

Doakan juga ya supaya timbangan dosa saya karena pernah menulis review asuransi ini dihapuskan oleh Allah Ghafururrahiim. Statistiknya sudah hampir 17.000, ditambah postingan lain 21.000. Sungguh angka yang... :'(  Saya gak sanggup mempertanggungjawabkan dosa 38.000 orang di hari kiamat :'(

Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa-illam taghfir lanaa watarhamnaa lanakuunanna min alkhaasiriin.

Terima kasih banyak, ya, temen-temen. Saya sedih sekali. Abis ini saya mau shalat dulu biar ilangan dikit :'(

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuhu.

Jakarta, 2 April 2017




== UPDATE TAMBAHAN ==



SEPOTONG FAKTA

Beberapa hari lalu saya membaca artikel ulama luar tentang asuransi dalam islam. Tak sengaja saya melihat tulisan di kolom komentar: "Insurance is part of the Dajjal system and is a way to make money on people's fears." Ini mengejutkan banget. Kenapa saya gak pernah kepikiran?

Teman yang pernah ikut seminar Pak TD*, motivator marketing nasional, memberitahu saya bahwa beliau pun mengajarkan, motivator pembeli yang paling efektif adalah rasa takut. Saya jadi ingat. Tahun 2008 saya pernah meriset secara lokal tentang rasa takut ini. Istilahnya fear appeal. Hasilnya, rasa takut merupakan faktor penentu utama sikap (dan tindakan) kita terhadap sesuatu. Konsisten dengan riset-riset sebelumnya.

Dan teori fear appeal terus terbukti sampai saat ini. Artikel ilmiah "Appealing to Fear: A Meta-Analysis of Fear Appeal Effectiveness and Theories" bulan Oktober 2015 di kolom berita American Psychological Association (APA) menunjukkan, hingga kini rasa takut tetap efektif.



"Making money on people's fear" membuat saya penasaran mencari daftar perusahaan asuransi terkaya di dunia. Ini hasilnya dari Wikipedia (dari Forbes Global 2000).



Berkshire Hathaway 210.8 miliar dolar AS. Ada yang tau itu berapa rupiah?


Rp2.808.699.200.000.000, atau DUA RIBU DELAPAN RATUS DELAPAN TRILIUN enam ratus sembilan puluh sembilan miliar dua ratus juta rupiah. Berkshire Hathaway bermarkas di Amerika Serikat. Konglomerasi ini juga selalu ada dalam daftar 10 perusahaan terbesar asuransi di sana.

Berikutnya, AXA 147.5 miliar dolar AS. Mau dihitung rupiahnya?


Rp1,964,995,000,000,000, atau SERIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT TRILIUN sembilan ratus sembilan puluh lima miliar rupiah.

Mungkin ada yang tau APBN kita berapa?



Bahkan pendapatan negara kita aja kalah :')

Keliatan kan, siapa yang untung. Jelas bukan kita para nasabah lah ya :')  Duit kita segini-gini aja kok :')

Mau liat yang di Indonesia? Silakan baca publikasi dari KPMG Indonesia berikut.


Analisisnya gak main-main. Yang nulis orang pinter semua. Klik DI SINI untuk download dan liat sendiri angka-angkanya.

Belum tau KPMG? Itu salah satu dari the Big Four auditor terbesar di dunia, selain Deloitte, EY, dan PwC.

Baiklah, sudah cukup tentang making money on people's fear.

Tinggal kita renungkan lebih dalam. Saya berdoa semoga Allah senantiasa ngebimbing kita semua ke jalan-Nya. Aamiin.











=========================================================
POSTINGAN LAMA MULAI DI BAWAH INI.
INI SISTEM YANG SUDAH SAYA TINGGALKAN.
==========================================================




Atas request Mas Fab yang pingin tau berapa premi AXA MKP, di bawah ini info lengkapnya :D

Di dalemnya ada:
  • daftar premi dan opsi pembayaran
  • prosedur klaim (3 cara: emergency, pre-authorised, dan reimburse)
  • dokumen klaim
  • timeline untuk penyakit pre-existing
  • fungsi kartu peserta di dalam dan luar negeri



Silakan klik di gambarnya kalo mau liat-liat atau download file lengkapnya.

Brosur Mandiri Kesehatan Prima bisa di-download di sini.

Bocoran dari mbak-mbak AXA Mandiri:
Bakal ada Mandiri Kesehatan baru yang kayak gini, tapi untuk family. Ini baru mau launching. Yay! let's hope it's good :D

Wednesday, February 4, 2015

Yay! Me Goes Syar'i

Setelah sekian lama pengen, akhirnya sekarang kesampean juga pake jilbab syar’i panjang-panjang begini :D

Tadinya sempet ragu, khawatir, dikarenakan hal-hal teknis dan remeh-temeh. Tapi menurut gue itu penting!

Anehnya, ini rasanya bener-bener mirip sama kekhawatiran gue 10 tahun lalu pas ragu-ragu mau pake jilbab atau nggak. Persis banget :)

Okay. Here goes daftar ketakutan gue:

MAU PAKE HIJAB SYAR’I TAPI…

1. Gue ngejar-ngejar metromini sama kopaja. 

Gue pengen cantik, tapi belom sebanyak duit kayak Inneke Koesherawati atau Lyra Virna yang kemana-mana naik mobil pribadi disupirin. Naek mobil cakep, turun juga masih cakep. Gue naek metromini sama kopaja. Pas naek cakep, pas turun langsung jadi jelek. Percuma kalo pake baju cakep-cakep! Ntar juga jelek lagi. Apalagi panjang-panjang gini. Ntar di jalan keburu keringetan. Ngejar-ngejar sambil lari pula. Apa kabar pake rok panjang? Belom kalo mau naik bus, masuknya tinggi banget dan harus angkat rok. Betis kemana-mana. Sampe di dalem, rok bakal kotor kena lantainya. Ujung rok nglewer-nglewer di bawah pas duduk. Mesti digimanain??

Kayak gini kayaknya susah kalo ngebis.

2. Jalanan Jakarta jahanam banget. Apalagi trotoarnya.

Kesenjangan jarak antara konblok satu dengan yang lain di permukaan trotoar Jakarta terlalu besar. Bahkan gak terukur pake koefisien Gini. Buanyak banget tanah-tanah nongol di trotoar karena konblok-konblok pada kosong, diambilin entah oleh siapa. Got-got gede menganga di sepanjang jalan. Gue bisa aja kepeleset dan kejeblos di situ, dan ujung rok gue yang cantik bakalan item coklat-coklat. Belom kalo ada tukang jualan kaki lima. Tambah sempit. Pergerakan kalo pake rok panjang itu terbatas, tauk! You are expected to walk gracefully like a princess! Mana bisa di trotoar kaya gituuu X-(

Ya gini lah trotoar kita sehari-hari.

3. Apalagi kalo hujan.

Ah elah ribet deh. Rok panjang aja udah ribet. Yah kita semua tau lah ribetnya kalo ujan. Bawa payung, plastik, sendal jepit, celana kotor, macem-macem.

Byur! Byur! Byuurr!

Ckckck. Syaitonirojim emang ya. Adaaa aja alesannya.


TAPI TERNYATA, PAS DIJALANIN…

Everything was eeeasy breezy!


1.   Metromini dan kopaja ternyata gak seserem itu :D Truth is, there is nothing wrong with getting around with them pake baju syari. Naik, ya naik. Turun, ya turun. Takut betis keliatan? Pake celana aladin, dong. Yang ujung mata kakinya agak gembung dikit (bukan celana aladin yang tipe gembungnya gede banget sepanjang kaki kayak balon ya). Jadi betis lo gak akan ngebentuk. Kalo pake legging masih terlalu ketat. Bentuk betis lo bakal masih keliatan. Tapi kalo pake celana aladin aman. Rok lo juga bentuknya gak keganggu kok. Tetap cakep. Cuma 30 ribu aja. Gue beli sampe selusin. Sayangnya gak diskon. Gue belinya satu-satu sih T_T (Maap kak duitnya baru ada segitu jadinya nyicil belinya.)

Lho. Kok ni orang makenya buat celana luaran?? Apa gue yang salah make, ya?!!
Terus masalah rok. Gue inget pernah ngomong ke temen, dia bilang iket ujungnya pake karet gelang tukang sayur biar gak ribet. Tapi, menurut gue, kalo dibuka ntar lipetan-lipetannya jadi ngebekas. Dan bakalan jelek banget. Dia bilang, sengaja emang. Biar bodoh. Ffft. (Note: Ini nih emang pembicaraan gak penting yang looping endlessly tipikal gue dan temen-temen gue.)

Tapi akhirnya, pas naik gue juga bodo amat. So what kalo ujung rok gue kotor dikit. Yang penting (insyaAllah) bukan kena *sori* tokai. Cuman pasir-pasir dan tanah-tanah doang. Heck, Nabi aja shalat jidatnya kena lumpur, kok pas masjidnya belom jadi. Lagian, kotornya pun ternyata gak kotor-kotor banget. Bahkan nyaris gak ada :D Yaaay! This problem solved! Sayang gak ada yang motoin gue pas lagi ngebis.

We're friends now. As we've always been :')
Tunggu. Trus masalah naik cakep turun jadi jelek gimana?
Tenaang. Kan ada inovasi terobosan bernama “Bedak” dan “Lipstik”. Atau “Lipgloss”. Cukup kok.

Keringetan kan tapi?
Gak sampe kuyup ini. Bawa ganti aja selembar kalo takut bau.

Lari-lari ngejar bus? Kan pake rok!
Aaah gak masalah tuh alhamdulillah :D Gue tetap bisa lari, dan abangnya juga pada baik-baik kok. Kamu pasti ditungguin. (Mostly karena mereka butuh setoran juga sih :p)

You know what, satu hal yang masih gue suka lakuin tiap hari sejak pake dress-dress, rok dan kerudung panjang gini adalah: LARI MENAIKI JEMBATAN PENYEBERANGAN. Gue lari. Beneran. Sepanjang jalan setapak yang nanjak itu gue bener-bener lari. Cepet lagi. (Jadi ceritanya, dari dulu gue kalo naik jembatan penyeberangan emang selalu lari. Soalnya kalo jalan biasa jadi tambah lama, dan tambah capek. Itu kan tangga-tangga kecil gitu. Nguras tenaga. Lari lebih enak. Lebih cepet kelar urusan gue sama si penyeberangan itu.)

THIS, ladies and gentlemen, is my running track.
Apa? Dinilai gak pantes? Mau ngelarang gue lari? Heh. Aisyah aja LOMBA LARI sama Nabi. Gak cuma sekali pula. Trus kenapa gue gak boleh?

2.   Trotoar Jakarta. Okay. Ini emang udah di luar kekuasaan kita. Jadi yah, jalannya di aspal aja. Hahaha! dipasrahin aja. Jalan aja di aspal. Ikhlasin aja. Mau diapain lagi. Jalannya di aspal aja. Akhirnya kadang gue jalan di aspal. Just like everybody else. Dan ternyata, SURPRIIISE! Meski diwarnai kesenjangan konblok dan got-got yang menganga, jalan di trotoar ternyata gak bikin rok jadi kotor! Bahkan hampir-hampir gak ada! Wiiii!

3.   Pas ujan? Angkat dikit aja roknya. Udah pake celana aladin ini. Aman. Gak perlu khawatir lagi. Dan lagi-lagi, ternyata gak ribet sama sekali tuh. Itu semua cuma kekhawatiran yang alhamdulillah terbukti gak kejadian. Gue pake sepatu apapun pas ujan, rok gue tetep aman tanpa kecipratan :D

Now I see that there’s nothing to be afraid of :D

Dan oh ya. Entah apa, tapi sejak gue pake kerudung panjang-panjang ini, gue jadi gak khawatiran lagi. Gue kayak, ok guys let’s do it! (ngomong sama kerudung dan rok panjang)

Kalo pun ntar rok gue kotor, ya bukan salah gue ini. Bukan salah siapa-siapa juga. Emang gak ada yang salah juga kok. Sejak kapan baju kotor dibilang salah? Kalo pun kotor, bisa digosok pake air, trus dibekep tisu biar cepet kering. Macem-macem lah caranya. You’ll find a way :)

Kesimpulannya:
  1. Akan selalu ada yang bisikin kita untuk gak jadi melakukan hal-hal baik. Adaaa aja. Nah. Kalahin tuh. Inget lagunya Bimbo. “Berbuat baik janganlah ditunda-tunda…”  Itu lagu paling bener sedunia wal akhirat. Kalo ditunda, yang ada gak bakal kesampean. Sampe lamaaa banget. 
  2. Deal with your fear. Face it.

Satu lagi. Motto "Kalo gak sekarang, kapan lagi?” seharusnya dipake untuk hal-hal baik yang nambah pahala. Siapa tau besok lo isdet. Who knows?

Smile! :D  Oh ya, gue yang ijo.
Have a nice day, people.
--

Baca juga: Why I Went Syar'i

Popular Posts