Sunday, January 11, 2015

Horee! RS MRCCC Siloam Semanggi Terima Pasien Kanker BPJS! :D


*** UPDATE 6 JULI 2020 ***
PROSEDUR BPJS RS MRCCC SILOAM SEMANGGI 
Dari Mbak Windy

kirim WA ke nomor 081511500181 untuk tanya prosedur daftar janji temu dengan dokter dan sudah dijawab sbb :


Membuat reservasi, reschedule dan menanyakan info lebih lanjut harus datang langsung ke bagian BPJS jam operasional Senin-Jumat jam 07.00-15.00 di Lobby (LB) dengan membawa persyaratan berupa:
-Fotocopy KTP
-Fotocopy Kartu BPJS
-Fotocopy KK
-Fotocopy surat rujukan online dari Faskes 1 -> RS tipe B/C -> MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.
-Fotocopy hasil Patologi Anatomi atau hasil Biopsi

*** end of update 6 Juli 2020 ***


Kabar bagus nih buat para rekan kanker pemegang kartu BPJS.

Sekarang RS MRCCC Siloam menerima pasien kanker BPJS.

Jadi ada alternatif rumah sakit untuk berobat selain RSCM dan Dharmais.

Saya lihat iklan ini di halaman 1 harian KOMPAS, Sabtu, 10 Januari 2015. Di pojok kiri bawah. Rasanya seneng banget!

Memang sudah lama saya menanti kabar bergabungnya MRCCC dengan BPJS. Soalnya, rumah sakit ini--menurut saya--rumah sakit yang baik. Dari dulu Siloam memang sudah menerima pasien Askes (sebelum namanya berubah jadi BPJS). Tinggal tunggu waktu aja untuk terima BPJS semenjak diluncurkan awal 2014 lalu. Akhirnya udah resmi deh sekarang :D

Kalo diliat dari website dan berita-berita yang ada, sih, rumah sakit ini peralatannya lengkap banget ya. Silakan browsing sendiri, canggih-canggih bener deh.  Berikut saya kutip dari laman resminya:

MRCCC’s technology is the most advanced and first-of-its-kind equipment in Indonesia, such as Phillips PET/CT, SPECT/CT, 3 Tesla MRI, 256 Multi-Slice CT Scan and Cath Lab, IBA Cyclotron and the Varian Linear Accelerator (LINAC) IX Rapid Arc supported with CT Simulator. This makes MRCCC the only one-stop comprehensive cancer centre in Indonesia MRCCC is among the first in Indonesia to run an integrated computerized and digital information system linking imaging, laboratory, pharmacy and hospital IT services.

Lengkap banget, ya! Sistem informasinya juga udah terintegrasi, jadi semuanya lebih cepat dan efisien.

Cara berobatnya gimana?

Well, jujur saya sendiri juga belom tau. Selama ini saya nganter ibu selalu ke Dharmais. Belum pernah ke MRCCC.

Yang pasti, kalau suatu RS swasta terima BPJS, kemungkinan besar gak akan digratisin penuh seperti di RS pemerintah. Artinya, kita masih harus bayar selisihnya.


*** UPDATE 10 SEPTEMBER 2015 ***

Baru aja dapet brosur Alur Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS di MRCC Siloam Hospital Semanggi.



Untuk alur silakan liat gambar ya.

Ini saya tulisin lagi biar gampang liatnya.

Kartu yang diterima:

- BPJS dan e-ID BPJS
- Kartu Indonesia Sehat
- Kartu Jakarta Sehat
- Jamkesmas
- Askes
- Kartu Tanda Anggota Kepolisian RI
- Kartu Tanda Prajurit TNI


Persyaratan berobat peserta BPJS di RS MRCCC Siloam Semanggi (RS Khusus Kanker Tipe A):
  1. SEP (Surat Eligibilitas Peserta). Ini nanti dapet dari counter BPJS MRCCC tiap mau berobat.
  2. KTP
  3. KK
  4. Kartu BPJS (atau sesuai list kartu yang diterma di atas)
  5. Rujukan dari RS Tipe B atau Tipe C kepada MRCCC.
  6. Hasil diagnosa kanker (biasanya hasil lab Patologi Anatomi (PA)) yang diverifikasi Petugas BPJS, lengkap dengan cap dan tanda tangan petugas BPJS
  7. Surat Rujukan Luar Provinsi dari BPJS daerah asal, bagi pasien dari luar DKI Jakarta.
*** end of update 10 September 2015 ***



+++ UPDATE 10 SEPTEMBER 2015 +++

Akhirnya tanggal 6-8 September 2015 kemarin Ibu dirawat di MRCCC  :)

Silakan dibaca-baca di Dirawat di MRCCC Siloam Semanggi

Ada review juga di Review RS MRCCC Siloam Semanggi

+++ end of update 10 September 2015 +++



***UPDATE 14 APRIL 2015***

Tadi pagi saya mengunjungi counter BPJS di RS Siloam MRCCC. Ternyata benar bahwa mereka menerima pasien BPJS penyandang kanker.

GRATIS semuanya dicover. Semuanya. Dokter, lab, obat, rawat inap, kemo, seeemuanya :')

Yang penting bawa dokumen BPJS lengkap sebagaimana di rumah sakit yang sekarang. Harus ada rujukan ke Siloam MRCCC, patologi anatomi (PA) positif kanker, dan kalo bisa bawa resume medis, jadi dokter di Siloam bisa tau dan lanjutin treatment-nya.

Tadi saya juga sempet ngunjungin apotik dan lab, untuk pastiin ketersediaan obat yang biasa dipakai oleh Ibu, yaitu Alkeran (melphalan) dan Bonefos IV. Yang Bonefos ada, tapi Alkeran tinggal 14 tablet. Kalau mau harus order, tiga hari kemudian baru tersedia.

Dokternya juga terbatas. Hanya yang masuk di list BPJS. 

Di Dharmais, dokternya Ibu adalah dr. Nugroho. Beliau praktik juga di Siloam MRCCC, tapi tidak termasuk di list dokter BPJS. Konsultan Hematologi-Onkologi Medik yang termasuk adalah dr. Toman L. Toruan dan dr. Andhika Rahman. Jadi, kami hanya bisa memilih 2 itu. (Semuanya sore-sore beneeer baru mulai jam 5 huhu)  Tapi, kata rumah sakit, kami tetap bisa konsultasi ke dr. Nugroho tanpa memakai BPJS (artinya bayar sendiri). Rate-nya antara 250 sd 500 ribu-an.

Rumah sakitnya enaaak banget. Bersih, modern, dan cakep. Lebih cakep dan nyaman dari RSPI. Ada Starbucks (saya gak ngopi sih, paling makan di warteg depan haha!) dan Books & Beyond di lobi utama. 

Di counter BPJS, antriannya juga dikit. Bahkan nyaris gak ada. Paling banyak cuma 10 orang lah. Bayangin kalo di Dharmais. Dapet nomor 200-an aja udah alhamdulillah :p

Kemungkinan besar kami akan pindah ke Siloam MRCCC. Pertimbangan utama adalah lokasi dekat dan antrian sedikit, jadi lebih efisien waktu dan energi. Terutama untuk Ibu.

Minggu ini Ibu akan lab dan konsul rutin di Dharmais. Kami akan minta pendapat dr. Nugroho dulu. Semoga lancar :)

Karena BPJS sudah meng-cover 100%, tadi saya gak tanya-tanya lagi soal asuransi swasta lainnya. 

Good luck rekan penyandang kanker lain :)

***End of update 14 April 2015***



^^^ UPDATE 17 APRIL 2015: 

Saya dan Ibu sudah diskusi tentang rencana pindah dari Dharmais ke MRCCC, dan keputusannya adalaaah... kami GAK JADI PINDAH KE MRCCC  :) 

Kalo mau tau ceritanya, silakan klik link tadi ya :)  ^^^

^^^ end of update 17 April 2015 


Kalau kamu juga punya asuransi kesehatan lain selain BPJS, bisa pake sistem koordinasi manfaat (coordination of benefit, atau CoB). Nanti kekurangan yang gak dicover BPJS dibayar oleh asuransi yang satunya. Jadi biaya bisa ditekan serendah mungkin, bahkan bisa gratis.

Udah banyak asuransi swasta yang bekerja sama dengan BPJS, antara lain:
  1. Arthagraha General Insurance
  2. Astra Buana
  3. Avrist Assurance
  4. AXA Financial Indonesia.
  5. AXA Mandiri Financial Service
  6. Bina Dana Arta
  7. Generali Imdonesia
  8. Inhealth Indonesia
  9. Jiwa Central Asia Raya
  10. Jiwasraya (Persero)
  11. Lippo Insurance
  12. Mega
  13. Mitra Maparya
  14. Multi Artha Guna.
  15. Sinar Mas
  16. Sinarmas MSIG
  17. Takaful Keluarga
  18. Tugu Mandiri
  19. Tugu Pratama Indonesia
Itu info resmi dari thread kaskusnya BPJS per Juni 2014. Kalo mau lebih lengkap, silakan tanya ke asuransi masing-masing, dan ke MRCCC juga.

Tanyain:
  • Prosedur admission (masuk rumah sakit untuk rawat jalan/inap).
  • Mekanisme bayar dokter, obat, lab, dll. (Kemungkinan besar CoB akan pake metode reimburse, bukan kartu. Syaratnya apa aja.)
  • Limitnya berapa per perawatan. Dan per tahun, kalau ada.
  • Mana yang dicover BPJS, mana yang dicover asuransi swasta. Berapa.
  • Mana yang gak dicover alias harus bayar sendiri.
  • Dll.

Oh ya, buat info aja, nih. Selain 19 asuransi tadi, Siloam juga punya asuransi sendiri. Namanya Mediplus.

Asuransi Mediplus ini bikin penasaran banget. Soalnya, rawat inap dan rawat jalan seluruhnya ditanggung sesuai tagihan, tanpa limit tahunan (baca: gratis! semua-muanya!) Asalkan di jaringan RS Siloam. Preminya pun tergolong murah. Satu orang dewasa 3,78 juta/tahun. Pasangan suami-istri 5,98. Satu anak 6,98, dua anak 7,98. 

Gak ribet, gak perlu medical check up. Langsung disetujui dan semua penyakit pre-existing dicover, kecuali 4:
  1. Kanker/keganasan
  2. Ginjal kronis
  3. Bedah jantung
  4. Bedah syaraf dan otak
Itu pun cuma sembilan bulan pertama doang. Gak pake setahun.

Lho. Tapi kok kankernya justru gak dicover?

Dari yang saya baca, di 9 bulan pertama memang gak akan dicover. Karena itu termasuk pengecualian. Nanti, setelah lewat 9 bulan akan dicover, tapi gak semuanya. Maksimum 60% dari total tagihan per perawatan. Ada limit tahunannya juga, yaitu maksimum Rp 30 juta.
  • Gimana mekanismenya kalo kita pake BPJS + Mediplus?
  • Apa aja yang dicover? (Kamar, dokter, obat, lab)
  • Jika per perawatan kanker habis Rp 50 juta, berapa yang akan dicover Mediplus?
  • Apakah perawatan selanjutnya akan dicover lagi setelah itu?
  • Bisa gak kalo cuma untuk lab doang, atau konsultasi dokter doang, tanpa terus-menerus berobat di situ? (Jadi kalo mau kemo/operasi pindah ke RSCM/Dharmais, soalnya di MRCCC takut mahal.)
Ini yang mau saya tanyain ke MRCCC besok pagi InsyaAllah. Kebetulan Ibu ada jadwal lab, kalo bisa di situ, ya gak usah antri lama di Dharmais :)

Stay tuned ya! InsyaAllah saya update :)

Ini brosur Mediplus (di-klik aja)







**Ibu saya memiliki multiple myeloma sejak tahun 2011, dan rutin kontrol di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Silakan klik menu "Multiple Myeloma" untuk melihat postingan terkait MM. Semoga kita bisa saling mengenal dan saling menguatkan :D

Baca Juga:
Review RS MRCCC Siloam Semanggi
Dirawat di MRCCC Siloam Semanggi

Popular Posts