Saturday, June 10, 2017

Lebih Dekat ke Surga

Sudah 12 hari ibu dirawat di Dharmais. Ibu mengeluh area pinggangnya sakit. Sulit untuk duduk dan berdiri.

Setelah berkonsultasi dengan dr Nugroho, beliau menyarankan ibu dirawat. Dengan berbekal surat pengantar, saya, kakak dan ibu menuju IGD Dharmais.

Ruangan penuh sekali. Tidak ada tempat tidur kosong. Ibu harus tetap di brankar hingga dapat kamar.

Tadinya kami dapat kamar kelas 3 di kamar 610. Satu jam kemudian, kami dipindah ke kamar kelas 1 di 707. Kebetulan ada pasien pulang. Semoga sembuh dgn baik. Aamiin yra.

Kamar 707 ini alhamdulillah enak sekali. Luas, meja dan lemarinya besar, dan sangat nyaman. Ternyata dulu itu bekas VIP. Pantas.

Treatment ibu dimulai keesokan harinya. Ibu diinfus Bonefos untuk menguatkan tulang. Dr Nugroho menyakinkan kami bahwa insyaallah aman, meski ibu baru saja mendapat Bonefos lima hari sebelumnya.

Bonefos mulai masuk jam 9 malam. Kali ini durasinya enam jam. Lebih lama dari bulanan rutin yang hanya tiga jam. Mungkin karena jaraknya berdekatan.

Keesokan harinya, ibu menjalani bone survey. Sama saja dengan ronsen biasa, hanya yang difoto lebih banyak. Ada kepala, bahu, dada, lengan, tulang belakang, pelvis, paha, dan tungkai. Hampir semua lah. Ada 16 foto.

Kini ada lesi osteolitik di kepala dan lengan kiri. Di foto, warnanya hitam. Ada juga proses osteoporosis di tulang belakang. Dr Nugroho wanti-wanti benar bahwa ibu gak boleh sampai jatuh.

Di hari kesepuluh, ibu mulai batuk. Agak berdahak sedikit. Saya khawatir sekali infeksi. Sepertinya karena terus-menerus berbaring juga. Belum bisa duduk dan berdiri. Dokter memberi resep obat batuk dan CTM. Hmmm kenapa CTM ya?

Sebenarnya dr Nugroho pun sudah ingin ibu lekas pulang, sebab khawatir terkena penyakit menular yang banyak beredar di rumah sakit.

Ada satu hadits yang saya pegang teguh saat menemani ibu yang, kali ini, tumben sekali ada drama.

Narrated Abdullah b. Mas'ud reported,

I said: Messenger of Allah, which of the deeds (takes one) nearer to Paradise?

He (the Holy Prophet) replied: Prayer at its proper time,

I said: What next, Messenger of Allah?

He replied: Kindness to the parents.

I said: What next?

I replied: Jihad in the cause of Allah.

Sahih Muslim (The Book of Faith - 159)


Pas lagi drama yang suka bikin nangis itu, tiap kali liat ibu, saya ngomong sendiri. Nearer to paradise. Nearer to paradise.

Semoga proses latihan rehab medik segera mulai dan selesai dengan baik. Semoga ibu sehat dan kuat. Semoga Allah berikan yang terbaik untuk ibu di dunia dan akhirat. Aamiin yra.

Oh ya. Dan kebaikan dan nikmat di alam kubur dan akhirat untuk almarhum bapak. Aamiin yra.

Jannah untuk mereka berdua.

**Ibu saya memiliki multiple myeloma sejak tahun 2011, dan rutin kontrol di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Silakan klik menu "Multiple Myeloma" untuk melihat postingan terkait MM. Semoga kita bisa saling mengenal dan saling menguatkan :D

No comments:

Popular Posts