Jumat kemarin Ibu kontrol rutin ke Dharmais.
Hasilnya kurang baik. Angka globulin tinggi, artinya sel-sel multiple myeloma tetap aktif. Padahal Ibu baru aja minum Melphalan.
Komponen darahnya juga udah lebih hancur daripada dulu. Semua angkanya turun. Hb, darah merah, darah putih, semuanya. Hb jadi cuma 9.2 padahal sebelumnya selalu di atas 10.
Respon tubuh Ibu terhadap Melphalan udah gak sebagus dulu lagi. Kami pun mulai cari opsi treatment lain.
Thalidomide dulu udah pernah dan gak cocok (jadi merah-merah di kulit).
dr. Nugroho lalu ngasih opsi pake Velcade. Dikasih via infus.
Cuma, Velcade ini mahal. Satu botol 3,5 ml bisa 11 juta rupiah (harga di MIMS.com). Trus harus ada partner-nya, soalnya yang dipake 1,5 botol. Sayang separuh botol lagi. Makanya mendingan berdua.
Dalam sebulan Velcade dipake 4 kali, jadi seminggu sekali. Dan kalo ditotal-total, sebulan bisa keluar 50 juta.
Barusan telfon BPJS Dharmais, dan mereka belum cover Velcade :(
In fact, BPJS belum meng-cover obat-obat lain untuk multiple myeloma selain Melphalan :(
Saya iri banget sama penyandang multiple myeloma di Amerika Serikat. Mereka bisa enak banget gonta-ganti coba-coba obat terbaru. Pomalyst, Kyprolis (apalagi Velcade, Revlimid, Thalidomide, itu sih mungkin bagi mereka udah basi ya) dan segala bentuk opsi seperti transplantasi sumsum. Bahkan sampe ikut clinical trial obat-obat yang lebih baru.
India bahkan lebih maju dari Indonesia. Di sana, Thalidomide udah jadi obat generik. Bisa dibeli di pasar. Cuma emang harganya masih mahal. Kisaran INR 750-915 (Rp154.000 sd Rp188.000) untuk 10 tablet @ 100 mg. Satu tabletnya 15-18 ribuan lah. Tapi mereka udah bisa bikin obat itu sendiri. Keren kan!
Tapi Velcade lebih mahal di sana (INR 60.630 atau sekitar Rp 12 juta). Di sini 'cuma' Rp10,350,000 (MIMS.com). Velcade emang belom ada generiknya sih.
Di Yayasan Kanker Indonesia juga gak ada Velcade. Kemarin saya telfon, dengan harapan bisa dapet lebih murah. Tapi mereka gak ada, dan nyaranin ke Dharmais.
Solusi sementara ini, kami sepakat memperpanjang hari Melphalan. Sebelumnya hanya diminum selama 5 hari. Sekarang selama 7 hari. Dosisnya tetap sehari 4 tablet, dua pagi dan dua malam.
Ngeliat hasil lab darah Ibu yang hancur semua, saya was-was sebenernya kalo harus memperpanjang Melphalan. Gimana recovery darahnya.
Tapi ya gimana lagi, dicoba aja dulu. Kami akan mempertahankan kekebalan tubuh Ibu dengan minum vitamin biar tetap kuat.
**Ibu saya memiliki multiple myeloma sejak tahun 2011, dan rutin kontrol di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Silakan klik menu "Multiple Myeloma" untuk melihat postingan terkait MM. Semoga kita bisa saling mengenal dan saling menguatkan :D
Hasilnya kurang baik. Angka globulin tinggi, artinya sel-sel multiple myeloma tetap aktif. Padahal Ibu baru aja minum Melphalan.
Komponen darahnya juga udah lebih hancur daripada dulu. Semua angkanya turun. Hb, darah merah, darah putih, semuanya. Hb jadi cuma 9.2 padahal sebelumnya selalu di atas 10.
Respon tubuh Ibu terhadap Melphalan udah gak sebagus dulu lagi. Kami pun mulai cari opsi treatment lain.
Thalidomide dulu udah pernah dan gak cocok (jadi merah-merah di kulit).
dr. Nugroho lalu ngasih opsi pake Velcade. Dikasih via infus.
Cuma, Velcade ini mahal. Satu botol 3,5 ml bisa 11 juta rupiah (harga di MIMS.com). Trus harus ada partner-nya, soalnya yang dipake 1,5 botol. Sayang separuh botol lagi. Makanya mendingan berdua.
Dalam sebulan Velcade dipake 4 kali, jadi seminggu sekali. Dan kalo ditotal-total, sebulan bisa keluar 50 juta.
Barusan telfon BPJS Dharmais, dan mereka belum cover Velcade :(
In fact, BPJS belum meng-cover obat-obat lain untuk multiple myeloma selain Melphalan :(
Saya iri banget sama penyandang multiple myeloma di Amerika Serikat. Mereka bisa enak banget gonta-ganti coba-coba obat terbaru. Pomalyst, Kyprolis (apalagi Velcade, Revlimid, Thalidomide, itu sih mungkin bagi mereka udah basi ya) dan segala bentuk opsi seperti transplantasi sumsum. Bahkan sampe ikut clinical trial obat-obat yang lebih baru.
India bahkan lebih maju dari Indonesia. Di sana, Thalidomide udah jadi obat generik. Bisa dibeli di pasar. Cuma emang harganya masih mahal. Kisaran INR 750-915 (Rp154.000 sd Rp188.000) untuk 10 tablet @ 100 mg. Satu tabletnya 15-18 ribuan lah. Tapi mereka udah bisa bikin obat itu sendiri. Keren kan!
Tapi Velcade lebih mahal di sana (INR 60.630 atau sekitar Rp 12 juta). Di sini 'cuma' Rp10,350,000 (MIMS.com). Velcade emang belom ada generiknya sih.
Di Yayasan Kanker Indonesia juga gak ada Velcade. Kemarin saya telfon, dengan harapan bisa dapet lebih murah. Tapi mereka gak ada, dan nyaranin ke Dharmais.
Solusi sementara ini, kami sepakat memperpanjang hari Melphalan. Sebelumnya hanya diminum selama 5 hari. Sekarang selama 7 hari. Dosisnya tetap sehari 4 tablet, dua pagi dan dua malam.
Ngeliat hasil lab darah Ibu yang hancur semua, saya was-was sebenernya kalo harus memperpanjang Melphalan. Gimana recovery darahnya.
Tapi ya gimana lagi, dicoba aja dulu. Kami akan mempertahankan kekebalan tubuh Ibu dengan minum vitamin biar tetap kuat.
**Ibu saya memiliki multiple myeloma sejak tahun 2011, dan rutin kontrol di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Silakan klik menu "Multiple Myeloma" untuk melihat postingan terkait MM. Semoga kita bisa saling mengenal dan saling menguatkan :D