Abis jalan-jalan ngeliat-liat artikel tentang Cancer Burden in ASEAN. Trus nemu hal-hal berikut:
Multiple myeloma (digabung sama limfoma) termasuk 10 kanker paling banyak ditemukan pada pria di ASEAN (2008).
Kalo Top 5-nya:
Incidence artinya kasus, atau jumlah orang yang kena.
Mortality artinya jumlah meninggal.
Ini datanya udah agak basi, sih. Saya gak berhasil nemuin yang lebih baru.
Ada sih yang "Managing the changing burden of cancer in Asia". Ini lumayan baru. Publish 8 Januari 2014. Tapi gak spesifik nyebut MM. Adanya cuma Leukemia dan Non-Hodgkin Limfoma. (Sesama kanker darah juga.)
Yang saya dapet dari situ adalah tentang layanan kesehatan kanker. Di Asia, Indonesia masuk ke kategori negara berpenghasilan menengah-rendah (US$1,036 sd US$4,085 atau sekitar 13,7 juta sd 54,3 juta per tahun per orang. Atau sebulan gajinya 1,147 jt sd 4,525 jt.). Temen-temen kita di grup itu adalah Armenia, Bhutan, India, Laos, Mongolia, Pakistan, Philippines, Sri Lanka, Syria, Timor-Leste, Uzbekistan, Vietnam, Yemen, West Bank dan Gaza. (Kalo ada yang penasaran, Malaysia di menengah ke atas.)
Laporan tentang jasa dan infrastruktur kesehatan penunjang kanker di kategori ini:
Multiple myeloma (digabung sama limfoma) termasuk 10 kanker paling banyak ditemukan pada pria di ASEAN (2008).
Kalo Top 5-nya:
Incidence artinya kasus, atau jumlah orang yang kena.
Mortality artinya jumlah meninggal.
Ini datanya udah agak basi, sih. Saya gak berhasil nemuin yang lebih baru.
Ada sih yang "Managing the changing burden of cancer in Asia". Ini lumayan baru. Publish 8 Januari 2014. Tapi gak spesifik nyebut MM. Adanya cuma Leukemia dan Non-Hodgkin Limfoma. (Sesama kanker darah juga.)
Yang saya dapet dari situ adalah tentang layanan kesehatan kanker. Di Asia, Indonesia masuk ke kategori negara berpenghasilan menengah-rendah (US$1,036 sd US$4,085 atau sekitar 13,7 juta sd 54,3 juta per tahun per orang. Atau sebulan gajinya 1,147 jt sd 4,525 jt.). Temen-temen kita di grup itu adalah Armenia, Bhutan, India, Laos, Mongolia, Pakistan, Philippines, Sri Lanka, Syria, Timor-Leste, Uzbekistan, Vietnam, Yemen, West Bank dan Gaza. (Kalo ada yang penasaran, Malaysia di menengah ke atas.)
Laporan tentang jasa dan infrastruktur kesehatan penunjang kanker di kategori ini:
- Sistem kesehatan untuk kanker terpecah-pecah. Kebanyakan berpusat di perkotaan.
- Rendahnya peralatan, barang habis pakai, obat-obatan, dan SDM.
- Tingkat pelayanan berbeda antardaerah. Pedesaan dan area sosioekonomi rendah hampir gak punya akses ke sarana kesehatan kanker.
- Indonesia, India, Filipina, Sri Lanka dan Vietnam lagi nyoba ngembangin perlindungan kesehatan nasional. (Mungkin maksudnya BPJS ya. Penelitian ini dilakukan 2012-2013 soalnya.)
Kasian ya :(
Semoga ke depan bisa layanan kesehatan kanker makin membaik. Amiin.
...
Oke. Saya harus ngaku. Saya pengen, pengeeen sekali, pendapatan negara dari cukai rokok yang Rp 136 triliun itu... Bisa dipake untuk tujuan ini :(
And, better yet, abis bayar ini-itu ke negara, mereka kita suruh angkat kaki aja, gimana? Hahahah :)) *gak mungkiiin! Kalopun iya, abis itu malah banyak selundupan rokok ilegal... heyaaa masalah baru*
And, better yet, abis bayar ini-itu ke negara, mereka kita suruh angkat kaki aja, gimana? Hahahah :)) *gak mungkiiin! Kalopun iya, abis itu malah banyak selundupan rokok ilegal... heyaaa masalah baru*
Udah ah! Jadi kemana-mana nih. Dadaaah!!
**Ibu saya memiliki multiple myeloma sejak tahun 2011, dan rutin kontrol di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Silakan klik menu "Multiple Myeloma" untuk melihat postingan terkait MM. Semoga kita bisa saling mengenal dan saling menguatkan :D
**Ibu saya memiliki multiple myeloma sejak tahun 2011, dan rutin kontrol di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Silakan klik menu "Multiple Myeloma" untuk melihat postingan terkait MM. Semoga kita bisa saling mengenal dan saling menguatkan :D
No comments:
Post a Comment